Kehamilan Kosong : Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kehamilan Kosong : Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

kehamilan-kosong-gejala-penyebab-dan-cara-mengatasinya
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Mungkin Sobat RK di sini pernah atau baru saja mengalami kehamilan kosong atau blighted ovum (BO) dan berpikir, “Bagaimana bisa aku mengalami kehamilan kosong?”. Yaps, ini bisa saja terjadi pada setiap perempuan. Tentunya, beberapa faktor turut memengaruhi kejadian hamil kosong ini. Apa saja sih faktor penyebabnya? Adakah cara untuk mengatasinya? Yuk kita simak penjelasannya.

Apakah itu kehamilan kosong atau blighted ovum (BO)?

Kehamilan kosong (blighted ovum) merupakan suatu hal yang paling sering menyebabkan gagalnya kehamilan alias keguguran. Bahkan, 60% kasus keguguran di seluruh dunia disebabkan oleh hamil kosong. Di Indonesia sendiri, kasus kehamilan kosong ditemukan setidaknya 37% dari setiap 100 kehamilan. Sayangnya, hampir tak ada hal yang dapat dilakukan agar kehamilan kosong ini tidak terjadi. Namun, beberapa wanita biasanya akan mengalami kehamilan kosong sekali dalam seumur hidupnya.

Blighted ovum (kehamilan kosong) adalah suatu kondisi dimana rahim seorang wanita terlihat membesar seperti seorang ibu hamil dengan keadaan normal, namun ternyata kosong. Artinya, tidak ada janin atau calon bayi yang ada di dalam kandungan. Kantung kehamilan dan plasenta terus membesar, namun calon janin (embrio) di dalamnya tidak ikut berkembang. Singkatnya, blighted ovum merupakan kehamilan tanpa janin atau dalam istilah medis disebut juga dengan anembryonic pregnancy. Jadi, hanya ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja.

Mengapa seorang wanita bisa mengalami kehamilan kosong?

Berdasarkan informasi dari Miscarriage Association, para dokter telah menduga bahwa kehamilan kosong (blighted ovum) terjadi akibat kerusakan kromosom atau pembawa gen pada saat perkembangan awal janin. Kemudian, adanya pengaruh kualitas sperma atau sel telur yang kurang baik, sehingga proses pembuahan dan pembentukan embrio tidak berlangsung secara normal.

Baca juga:  Inilah Perubahan Yang Terjadi Pada Trimester Awal Kehamilan

Sementara itu, menurut National Center for Biotechnology Information, penyebab-penyebab lain kehamilan kosong (blighted ovum) adalah :

  1. Kerusakan DNA sperma.
  2. Status gizi atau Body Mass Index (BMI).
  3. Adanya infeksi pada organ reproduksi.
  4. Faktor lain seperti anomali dari rahim, obat dan vaksin, imunologi, hormon, gangguan endokrin, dan konsumsi alkohol.

Bagaimana cara untuk mengetahuinya?

Melalui Indonesian Journal on Medical Science (IJMS) menyatakan bahwa kehamilan kosong (blighted ovum) memiliki gejala atau tanda-tanda seperti :

  1. Periode menstruasi terlambat.
  2. Rasa kram ringan di bagian perut.
  3. Pendarahan ringan dari vagina.
  4. Payudara terasa kencang.
  5. Kehamilan kosong (blighted ovum) dapat memberikan hasil positif pada pemeriksaan dengan test pack yang mana disebabkan oleh adanya peningkatan hormon kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang membuat wanita percaya bahwa ia masih hamil, padahal tidak ada janin yang berkembang.

Seorang wanita yang mengalami kehamilan kosong (blighted ovum), pada awal kehamilan akan berjalan dengan baik dan normal tanpa adanya tanda-tanda kelainan. Kantung kehamilan pun juga terlihat jelas. Namun, kehamilan kosong (blighted ovum) akan terdeteksi saat dilakukan USG (ultrasonografi) pada usia kehamilan memasuki 7-8 minggu. Oleh sebab itu, untuk memastikan kondisi kehamilan apakah normal atau hamil kosong, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan USG pada usia kehamilan memasuki 2 bulan.

Seberapa bahayakah blighted ovum ini?

Ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika mengalami kehamilan kosong (blighted ovum), karena kondisi ini sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

  • Pendarahan, yang menyebabkan ibu dapat mengalami anemia, sehingga dapat meningkatkan risiko kematian. Pendarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi. Kematian karena pendarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.
  • Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada kehamilan kosong, namun biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis. Apabila infeksi semakin menyebar, maka akan terjadi peritonitis umum atau sepsis dengan kemungkinan diikuti oleh syok.
Baca juga:  Vagina Sering Iritasi Saat Menstruasi, Kenapa ya?

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Ternyata, ada beberapa cara yang dokter sarankan jika kamu mengalami kehamilan kosong (blighted ovum). Oleh sebab itu, jangan langsung panik ya, Sobat RK jika kamu terdiagnosa mengalami blighted ovum.  

1. Menunggu sisa jaringan luruh secara alami.

Menunggu bisa saja dilakukan, karena sisa jaringan calon janin dapat meluruh dengan sendirinya. Namun, hal ini bisa membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu beberapa minggu bahkan beberapa bulan.

2. Mengonsumsi obat-obatan, seperti misoprostol (cytotec) untuk memicu keguguran.

Obat-obatan seperti misoprostol bisa juga digunakan oleh dokter untuk membantu meluruhkan sisa jaringan calon janin yang tidak berkembang. Namun, penanganan dengan cara ini tidak instan dan membutuhkan waktu beberapa hari. Selama masa peluruhan ini, kamu mungkin akan mengalami perdarahan yang cukup banyak dan efek samping dari pemakaian obat, seperti mual, muntah, dan pusing.

3. Melakukan prosedur DC (Dilatasi dan Kuretase).

Dilatasi dan kuretase biasa dikenal dengan istilah kuret. Ini adalah prosedur yang bertujuan untuk mengangkat sisa-sisa jaringan calon janin dari rahim. Melalui prosedur ini, dokter dapat memastikan penyebab keguguran dengan memeriksa sisa jaringan. Kuret biasanya lebih disarankan dibandingkan cara lain, karena rahimmu akan lebih cepat bersih dan risiko tertinggalnya jaringan sisa calon janin di dalam rahim juga lebih kecil.

 

Content Writer : Maria Christine/Editor and Proofreader : Afrillia Yenita, S. Gz.

 

Baca Juga :

Inilah 5 Jenis Makanan yang Bisa Meningkatkan Kesuburan

3 Cara Cepat Hamil Lagi Setelah Aborsi

7 Cara Mengatasi Nyeri Perut Saat Hamil