Memiliki Keturunan Dimulai Dengan Mengenali Kualitas Sperma

Memiliki Keturunan Dimulai Dengan Mengenali Kualitas Sperma

Memiliki-Keturunan-Dimulai-Dengan-Mengenali-Kualitas-Sperma
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Peran pada sperma berpotensi besar untuk melakukan proses pembuahan sel telur atau proses kehamilan. Budi Wiweko konsultan Fertilitas dari Fakultas Kedokteran Universitas-RSCM dikutip dari kompas.com (17/12/2014)

Menegaskan bahwa sebagian besar pasangan mengalami gangguan kesuburan karena tingkat kualitas sperma, pria pun berpeluang untuk menghambat proses memiliki keturunan. Sehingga, idealnya selalu wanita yang menyebabkan tidak dapat memiliki keturunan. Bayangkan apa yang terjadi jika anda tidak memiliki sperma dengan kualitas baik ? Hal sederhana dapat menjadi salah satu penyebab dari infertilitas yang sering luput dari perhatian.

Mengapa sering luput dari perhatian ? Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman pada masyarakat, terhadap peran sperma pada proses pembuahan dapat kemungkinan seorang wanita untuk hamil. Pada proses pembuahan, sperma memiliki peranan yang aktif. Dimana, saat pria mengalami ejakulasi maka sperma akan keluar bersama dengan air mani.

Para penelitian menyatakan setiap mililiter air mani yang dikeluarkan pada saat ejakulasi dapat mengandung jutaan sperma didalamnya. Oleh sebab itu, disaat pria yang mengalami ejakulasi (mengeluarkan air mani) tepat di dinding rahim wanita maka kemungkinan besar jutaan sperma dalam air mani pria akan berusaha membuahi sel telur pada wanita. Pada saat itulah dimulainya proses pembuahan yang berpotensi kehamilan pada wanita.

Namun, hal yang harus dipahami adalah hanya akan terdapat satu sperma terbaik yang mampu membuahi sel telur sehingga kualitas sperma harus dioptimalkan. Berikut ini permasalahan kualitas sperma yang dialami oleh beberapa pria mungkin kurang diperhatikan :

1. Azoospermia.

1-Azoospermia

Permasalahan umum yang dialami oleh banyak pria tetapi tidak disadari pada umumnya. Azoospermia merupakan sebuah gangguan dimana tidak ditemukannya sperma pada air mani. Ada dua hal yang menyebabkan seorang pria mengalami azoospermia. Pertama, adanya sebuah penyumbatan pada saluran sperma atau vas deferens sehingga sperma tidak dapat keluar dan bercampur dengan air mani. Pada keadaan ini kemungkinan dapat diatasi dengan membersihkannya penyumbatan saluran sperma.

Baca juga:  Kualitas Sel Telur Ditentukan dalam Waktu 90 Hari

Kedua, keadaan ini juga dapat disebabkan karena sperma tidak dapat diproduksi oleh testis. Pada kasus ini mungkin akan sulit diatasi sehingga dapat diusahakan dengan mengkonsumsi makanan penambah sperma atau obat untuk menstrimulasi pembentukan sperma. Jika, kondisi ini terus menerus berlanjut dan tidak segera ditanggulangi, maka pada kasus ini tidak akan mungkin terjadi adanya proses pembuahan.

2. Oligozoospermia.

2-Oligozoospermia

Oligospermia merupakan sebuah penyakit dimana seorang pria memiliki jumlah sperma yang lebih rendah, sehingga tingkat kesuburannya pun lebih rendah dibandingkan pria normal. WHO menetapkan bahwa pria yang normal spermanya tidak boleh kurang dari 20 juta. Jika sperma kurang dari 20 juta maka bisa dikatakan sebagai oligospermia. Namun, jumlah sperma yang rendah dalam pernyataan terbaru dari kualitas air mani (2010). WHO sekarang menganggap jumlah 15 juta sperma/ml menjadi rendah untuk pria subur.

Jadi, jika kurang dari ini peluang kemungkinan proses pada pembuahan menjadi lebih kecil. Katagori Oligozoospermia terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Kategori ringan apabila pada air mani hanya mengandung 10-20 juta sperma dalam 1 mililiter air mani.

2. Kategori sedang apabila pada air mani hanya mengandung 5-10 juta sperma dalam 1 mililiter air mani.

3. Kategori berat apabila pada air mani hanya mengandung <5 juta sperma dalam 1 mililiter air mani.

3. Asthenozoospermia.

3-Asthenozoospermia

Jumlah sperma dalam air mani normal, tetapi pergerakan sperma menjadi lambat. Mengapa hal ini dapat mempengaruhi pembuahan sel telur?  pada umumnya sperma hanya dapat bertahan hidup dalam waktu singkat saat keluar dari testis pria sehingga bila pergerakan sperma menjadi lambat maka tidak akan bisa pergi bertemu sel telur untuk segera dibuahi.

Seseorang dapat dikatakan asthenozoospermia jika pada saat melakukan ejakulasi, setengah dari jumlah sperma dalam air mani mengalami pergerakan yang lambat. Penyakit ini bisa disebabkan dari faktor pria, dimana sperma terbentuk dalam bentuk abnormal , seperti sperma yang berekor pendek dan sperma yang berkepala besar dapat membuat sperma tersebut menjadi sulit bergerak. Namun, dapat juga dikarenakan adanya gangguan pada rahim sang istri sehingga memperlambat pergerakan sperma menuju rahim.

Baca juga:  Suplemen Joymain untuk Stamina dan Vitalitas Pria. Seberapa Aman?

Kategori pergerakan sperma menurut klasifikasi WHO terbagi menjadi 4 (empat), yaitu :

1. Progresif A dikatakan normal dimana sperma dapat bergerak cepat dan lurus kedepan.

2. Progresif B adanya gangguan dimana sperma mampu bergerak tetapi kadang berbelok sehingga waktu pencapaian menuju sel telur menjadi lambat.

3. Progresif C adanya gangguan dimana sperma hanya menggerakan ekornya saja tanpa maju sedikitpun sehingga tidak dapat bertemu dengan sel telur.

4. Progresif D adanya gangguan dimana sperma tidak dapat bergerak sedikitpun karena sudah mati.

4. Teratozoosgermia.

4-Teratozoospermia

Teratozoosgermia adalah suatu kondisi gangguan sperma, dimana bentuk dan ukuran sperma menjadi abnormal sehingga tidak cukup berkualitas untuk membuahi sel telur. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesuburan pada pria.

Gangguan pada sperma, dimana bentuk kualitas sperma abnormal dengan ukurannya yang abnormal atau bisa keduanya. Normalnya, pada sperma berbentuk oval, berukuran kepala 3-5 mikron, lebar ½ atau 1/3 kali dari panjang pada kepalanya. Sementara untuk ukuran badan, normalnya dengan ½ lebar kepala dan panjang harus 2 kali lebih panjang kepala.

Lalu, untuk ekor panjang normalnya adalah 9 kali dari panjang kepala. Bentuk abnormal apabila sperma yang ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil, kepala spermayang kurus, sperma berekor dua, sperma berekor pendek, sperma berkepala besar, sperma berkepala dua, sperma yang ekornya tertekuk dan masih banyak lagi untuk macam – macam bentuk sperma yang abnormal.

Penderita teratozoopermia sendiri dibagi menjadi tiga kategori yaitu ;

1. Kategori ringan, yaitu ketika jumlah sperma normal hanya 15%.

2. Kategori sedang, yaitu ketika jumlah sperma normal hanya 10-15%

3. Kategori  berat, yaitu ketika jumlah sperma normal 10%

 Pada kasus ini kemungkinan sulit untuk menghasilkan sperma (janin), walaupun sudah menyatu dengan sel telur. Selain itu, sperma yang abnormal juga memiliki pergerakan atau motolitas yang sangat lambat. Oleh sebab itu, penderita Teratozoospermia sangatlah sulit berpeluang untuk hamil. Jadi, pada kasus ini akan lebih baik jika anda menggunakan metode bayi tabung.

Baca juga:  Makanan Buka Puasa yang Baik untuk Kesehatan Kesuburan

 

Baca juga :

Cara Cermat Mengenali Kualitas Sperma Yang Baik Dan Produktif

Pilihan Makanan Untuk Optimalkan Sperma Yang Berkualitas

Sperma Encer Dapat Mengurangi Peluang Memiliki Keturunan Menjadi Berkurang ?