HPV Menyebabkan Kanker Serviks | Rahasia Kesuburan

Mengenal HPV yang Berpotensi Menyebabkan Kanker Serviks

mengenal-hpv-yang-berpotensi-menyebabkan-kanker-serviks
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Dilansir dari website resmi WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia, hampir semua kasus kanker serviks sebanyak 99% berkaitan dengan infeksi HPV (Human Papilloma Virus) yang berisiko tinggi. Umumnya, virus ini ditularkan melalui hubungan seksual. Kanker serviks merupakan jenis kanker keempat yang paling umum terjadi pada wanita. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengenal Human Papilloma Virus yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.

WHO memperkirakan terdapat 570.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia di tahun 2018 dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena penyakit tersebut. Di Indonesia, angka kematian wanita karena kanker serviks mencapai 26 orang per hari. Ini artinya, kanker serviks mengambil nyawa seorang wanita Indonesia tiap kurang dari 1 jam, menurut data yang diperoleh dari RSCM.

Tingginya angka kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh pemahaman masyarakat Indonesia yang masih kurang mengenai kanker serviks dan virus penyebabnya, HPV. Masyarakat juga masih memercayai banyak mitos yang keliru soal kanker serviks. Oleh karena itu, yuk cari tahu lebih dalam tentang HPV!

Bagaimana Human Papilloma Virus berpotensi menyebabkan kanker serviks?

gejala-hpv-yang-berpotensi-menyebabkan-kanker-serviks

Sistem kekebalan tubuh juga biasanya akan memberantas infeksi HPV sebelum virus ini menyebabkan gejala sehingga tidak membutuhkan penanganan. Terinfeksi virus HPV bukan berarti kamu akan langsung terkena kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh lah yang bertugas untuk memerangi masuknya virus HPV. Namun, apabila tubuh kita tidak berhasil memberantasnya, maka infeksi HPV dengan jenis tertentu berpotensi menyebabkan kanker serviks seperti Virus HPV Tipe 16, dan 18.

Baca juga: Virus HPV, Salah Satu Penyebab Kanker Serviks

Apa saja gejala HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks?

Biasanya, seorang wanita yang terinfeksi HPV sering kali tidak merasakan gejalanya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan juga virus ini akan bertahan hingga menimbulkan gejala berupa tumbuhnya kutil di permukaan kulit. Terdapat beberapa jenis kutil yang disebabkan oleh HPV, yaitu:

1. Kutil Kelamin

Jenis kutil ini dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti luka yang datar atau seperti tonjolan-tonjolan kecil, bisa menyebabkan gatal namun jarang menyebabkan rasa sakit. Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di bagian anus, serviks, dalam vagina, atau di vulva (bagian luar kelamin).

2. Kutil Biasa 

Jenis kutil ini terkadang menimbulkan rasa sakit dan membuat kulit rentan terluka dan berdarah. Ciri-ciri adanya kutil biasa yakni berupa benjolan-benjolan yang kasar dan muncul pada jari tangan, tangan, atau siku.

3. Kutil Datar

Jenis kutil ini memiliki permukaan yang datar dan benjolannya hanya sedikit membengkak. Kutil datar terlihat lebih gelap daripada kulit penderita. Biasanya, kutil ini bisa muncul pada daerah paha wanita.

4. Kutil Plantar 

Jenis kutil ini dapat muncul di tumit atau telapak kaki bagian depan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak. Kutil Plantar pada umumnya berbentuk bejolan keras dan terasa kasar.

Kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi HPV?

  1. Sering berganti pasangan ketika berhubungan seksual.
  2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  3. Memiliki luka terbakar pada kulit.
  4. Menderita penyakit menular seksual seperti gonore atau chlamydia
  5. Melakukan hubungan seksual melalui anal.

Upaya pencegahan HPV yang berpotensi menyebabkan Kanker Serviks

Menurut Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pencegahan dapat dilakukan dengan 2 cara utama, yaitu:

  1. Menjalani pola hidup sehat dengan CERDIK. C = Cek kesehatan secara teratur; E = Enyahkan asap rokok; R = Rajin melakukan aktivitas fisik; D = Diet sehat dengan kalori seimbang; I = Istirahat yang cukup; dan K = Kelola stres dengan baik.
  2. Melakukan deteksi dini dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) atau Pap Smear melalui pengambilan sampel sel-sel dari serviks dan Miss V untuk kemudian diperiksa di laboratorium agar dapat mendeteksi keabnormalan sel serviks yang dapat berubah menjadi kanker.

Baca juga:

  1. Kanker Rahim: Penyebab, Gejala, Pencegahan
  2. Bisakah Memiliki Keturunan Setelah Menjalani Pengobatan Kanker Serviks?