Sering Makan Gorengan? Waspada Stroke! | Rahasia Kesuburan

Sering Makan Gorengan? Waspada Stroke!

sering-makan-gorengan-waspada-stroke
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Siapa sih di sini yang gak suka makan gorengan? Makanan olahan tepung ini banyak sekali diminati oleh berbagai kalangan. Selain sebagai camilan, gorengan sering juga dikonsumsi sebagai menu sarapan maupun pelengkap menu makan utama. So, apakah sering makan gorengan itu benar bisa menyebabkan stroke? 

Gorengan dan seluruh jenis makanan yang digoreng memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Beranekaragam menu gorengan yang sering dikonsumsi, seperti risol, bakwan, tahu isi, tempe goreng, ubi goreng, ayam krispi, dan lainnya memang memiliki rasa yang gurih, renyah, dan dapat mengenyangkan perut dengan harga yang ekonomis.

Sayangnya, banyak yang tidak menyadari kalau sering makan gorengan dapat membahayakan kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, kita harus mengontrol asupan jenis makanan olahan seperti ini dan meminimalisir bahaya yang ditimbulkannya.

sering-makan-gorengan-waspada-stroke

Kandungan Berbahaya dalam Olahan Gorengan

Berbicara tentang kalori, lemak, dan natrium yang tinggi, apa yang terpikirkan pertama kali olehmu? Apakah kalori dan lemak yang tinggi bisa bikin badan gemuk? Apakah natrium (garam) tinggi bisa berisiko penyakit jantung? Jika kamu sudah membayangkan ini, kamu gak salah. Mari kita simak!

Dibandingkan dengan olahan pangan lain yang direbus, dikukus, ataupun dipanggang, makanan yang digoreng akan mengandung kalori yang tinggi, karena menyerap minyak lebih banyak. Contohnya saja gorengan tahu. Ketika digoreng, tahu akan menyerap minyak setidaknya 1 sdm atau bisa mencapai 100 Kalori, sedangkan 1 potong tahu ukuran besar saja sudah menyumbangkan 75 Kalori. Belum lagi, jika tahu ditambahkan dengan adonan tepung dan isian bihun goreng. Wah, menurut kamu udah berapa banyak tuh kalorinya?

Hati-hati, gorengan mengandung kalori, lemak, dan natrium yang tinggi!

Apabila minyak yang digunakan adalah minyak goreng yang sudah digunakan secara berulang, maka kandungan lemak trans akan menjadi lebih banyak. Lemak trans adalah salah satu jenis lemak jenuh. Umumnya, lemak terbagi atas dua jenis, yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh lebih memberikan efek yang buruk terhadap kesehatan, sebagian besar diperoleh dari protein hewani. Kebalikan dengan lemak tidak jenuh yang memberikan manfaat baik untuk kesehatan dan banyak diperoleh dari tumbuhan.

Baca juga:  5 Nutrisi yang Wajib Dipenuhi Oleh Ibu Hamil Saat Berpuasa

Lemak trans pada gorengan muncul akibat adanya proses hidrogenasi lemak tidak jenuh. Kebanyakan, makanan gorengan diolah dengan teknik deep frying. Saat minyak dipanaskan hingga suhu 180 dC, maka ikatan rangkap cis pada minyak akan berubah menjadi trans, sehingga sulit dicerna oleh tubuh. Parahnya lagi, kadar lemak trans akan terus bertambah apabila minyak digunakan secara berulang bahkan sampai menghitam.

Bahaya Gorengan Terhadap Stroke

Setelah kamu tahu apa saja kandungan berbahaya pada gorengan, apakah kamu masih mau sering makan gorengan? Cobalah dari sekarang, ubah pola makan menjadi lebih sehat. Salah satunya dengan membatasi asupan gorengan.

Kandungan lemak trans yang menumpuk di dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (“kolesterol baik”). Apabila fraksi kolesterol ini terjadi pada Anda, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Asupan kolesterol yang berlebih akan mengakibatkan penumpukan plak, sehingga menghambat aliran darah di pembuluh darah, layaknya pipa yang tersumbat. Komplikasinya bisa berujung pada stroke, aterosklerosis, dan serangan jantung. Stroke terjadi apabila suplai darah ke otak terhambat.

Stroke dapat disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Salah satunya adalah sering makan gorengan.

Selain itu, kalori yang tinggi dalam gorengan akan mengakibatkan penumpukan lemak di dalam tubuh. Mengapa? Kalori yang berlebih akan disimpan dalam bentuk lemak. Semakin banyak lemak yang disimpan dari kelebihan kalori, maka akan memicu seseorang mengalami obesitas. Selain itu, kalori yang berlebih akan mengganggu kerja otot dan sel pankreas, dimana sel pankreas sebagai penghasil hormon insulin. Lama-kelamaan, insulin menjadi resisten dan berujung pada diabetes tipe 2. Pada wanita yang sedang hamil, dapat memicu diabetes gestational (diabetes selama kehamilan).

Baca juga:  Advertorial : Jelas Berbeda! Kenali 5 Tanda Vertigo VS Sakit Kepala Biasa

Solusi Meminimalisir Efek Buruk Akibat Sering Makan Gorengan

Rasanya memang sulit sekali kalau kita menghindari jenis makanan yang satu ini. Mengingat, rasanya yang enak dan harganya yang ekonomis, menjadikan camilan ini lebih banyak dan sering dikonsumsi. Beberapa tips ini dapat membantu sobat RK dalam meminimalisir efek buruk dari konsumsi gorengan.

  1. Mengganti minyak goreng trans dengan minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun, kanola, jagung, biji bunga matahari, dan minyak wijen.
  2. Usahakan suhu penggorengan di antara 170-190 dC. Sebab, pada suhu penggorengan yang terlalu rendah minyak lebih mudah meresap, sedangkan suhu yang terlalu tinggi minyak akan mudah teroksidasi.
  3. Jangan gunakan minyak goreng secara berulang-ulang. Sangat disarankan, menggunakan minyak goreng hanya sekali pakai saja.
  4. Setelah digoreng, tiriskan dengan alas tisu atau kertas agar minyak dapat diserap.

Baca Juga :

Waspada Stroke, Kenali Gejala Awal Dan Cara Mencegahnya

Berat Badan Ideal dan Sehat? Yuk, Intip Tipsnya!

Minum Kopi Jadi Kegemaran Kamu? Waspada Insomnia!