Risiko Anovulasi Terhadap Infertilitas, Benarkah? | Rahasia Kesuburan

Risiko Anovulasi Terhadap Infertilitas, Benarkah?

risiko-anovulasi-terhadap-infertilitas-benarkah
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Kehamilan dapat terjadi apabila ada sel telur matang yang dilepaskan oleh indung telur dibuahi oleh sel sperma membentuk zigot, hingga berkembang menjadi embrio dan janin di dinding rahim atau uterus. Namun, bagaimana bila sel telur ini tidak dilepaskan oleh indung telur atau anovulasi?

Risiko terbesar anovulasi yang terjadi pada wanita adalah dapat menyebabkan infertilitas. Seperti yang kita ketahui, kondisi infertilitas pada wanita dipengaruhi oleh banyak faktor. Dan biasanya, ini saling berkaitan dan terjadi secara kompleks. Walaupun memang tidak selalu pihak wanita yang bermasalah, namun ada berbagai macam kondisi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada organ reproduksi wanita.

Beberapa faktor risiko infertilitas pada wanita adalah sebagai berikut.

Usia

Peluang wanita untuk bisa hamil akan menurun secara signifikan saat memasuki usia 30-an akhir. Menurut studi, sekitar 95% wanita berusia 35 tahun hamil setelah 3 tahun melakukan berhubungan intim tanpa kontrasepsi, sedangkan hanya 75% wanita usia 38 tahun hamil pada jangka waktu yang sama.

Berat Badan

Proses ovulasi normal dapat terhambat saat seorang wanita memiliki status gizi lebih atau kurang secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi normal dapat meningkatkan frekuensi ovulasi serta meningkatkan peluang hamil. Selain itu, olahraga ekstrim juga dapat memengaruhi kesuburan wanita.

Kelainan Bawaan

Septate uterus merupakan contoh kelainan bawaan yang dapat menyebabkan keguguran berulang atau tidak dapat hamil. Septate uterus adalah kelainan pada rongga rahim, dimana uterus terbagi oleh dinding otot atau jaringan ikat.

Merokok dan Konsumsi Alkohol

Kebiasaan merokok dapat merusak serviks dan saluran indung telur, meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik. Radikal bebas dalam asap rokok juga dianggap membuat indung telur akan mengalami penuaan dini dan sel telur akan habis sebelum waktunya, sehingga menurunkan peluang kehamilan. Adapun konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko gagalnya ovulasi (anovulasi) dan endometriosis.

Baca juga:  Pilihan Makanan Untuk Optimalkan Sperma Yang Berkualitas

Infertilitas Tanpa Sebab Tertentu

Dalam beberapa kasus, infertilitas pada wanita tidak dapat ditemukan penyebabnya. Hal ini bisa saja karena dipicu oleh kombinasi beberapa faktor dari kedua pihak (suami dan istri). Namun, tidak jarang pula masalah ini dapat teratasi sendiri seiring dengan berjalannya waktu.

Lalu, bagaimana bisa risiko anovulasi ini terhadap infertilitas?

Wanita yang mengalami anovulasi, yaitu gagalnya pelepasan sel telur matang dari indung telur, merupakan penyebab umum wanita tidak dapat hamil, karena tidak ada sel telur yang siap dibuahi oleh cairan semen. Adapula seseorang yang mengalami ovulasi, namun tidak teratur, peluang kehamilannya pun jadi lebih sedikit, karena jarang mengalami ovulasi. Ini menandakan pula bahwa kondisi hormonal tubuh sedang tidak seimbang. Bahkan, ovulasi yang terlambat pun juga membuat peluang terjadinya proses pembuahan lebih sedikit, karena tidak menghasilkan sel telur dengan kualitas terbaik.

Keseimbangan hormonal pada wanita juga dapat menyebabkan masalah lain, seperti :

  • Kadar progesteron sangat rendah.
  • Kurangnya lendir serviks yang subur.
  • Fase luteal dalam siklus menstruasi jadi lebih pendek.
  • Penipisan atau penebalan berlebihan dari endometrium (dinding rahim).

Baca Juga :

Anovulasi : Gejala dan Penanganannya

Peran Keseimbangan Hormon Wanita Dalam Proses Kehamilan

Diabetes Mellitus Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria Dan Wanita