Penyakit Kawasaki, Bunda Harus Waspada! | Rahasia Kesuburan

Penyakit Kawasaki, Bunda Harus Waspada!

penyakit-kawasaki-bunda-harus-waspada
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Diawali dengan demam, penyakit Kawasaki ini membuat para orang tua merasa khawatir. Pasalnya, demam yang tidak kunjung berhenti hingga 3 hari sering dikaitkan dengan demam berdarah. Namun, jika demam ternyata berlanjut hingga 2 minggu disertai bibir dan lidah yang memerah, para orang tua harus waspada. Bisa jadi, anak mengalami penyakit Kawasaki.

Serangan Kawasaki diawali dengan demam hingga 2 minggu disertai bibir dan lidah yang memerah. Penyakit Kawasaki merupakan penyakit langka yang menyerang pembuluh darah, sehingga menyebabkan peradangan pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Selain menyerang pembuluh darah, penyakit ini bisa menyerang kelenjar getah bening, kulit, serta membran mukosa pada mulut, hidung, dan tenggorokan. Kasus ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak, terutama berjenis kelamin laki-laki.

Hasil survei menunjukkan prevalensi penyakit Kawasaki paling tinggi terjadi pada orang Asia. Di Indonesia, perkiraan kejadian penyakit Kawasaki sekitar 6.000 kasus per tahunnya.

Disebabkan oleh apa penyakit Kawasaki?

Hingga saat ini, penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui secara pasti. Namun, satu hal yang diyakini oleh para peneliti, penyakit ini tidak menular melalui kontak fisik.

Diduga, penyakit Kawasaki disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri, serta faktor keturunan.

Gejala yang ditunjukkan oleh penderita penyakit ini mirip dengan tanda-tanda infeksi. Oleh sebab itu, para peneliti menduga kemungkinan terdapat bakteri atau virus tertentu yang menimbulkan penyakit ini. Beberapa patogen yang telah diteliti dan diduga menyebabkan munculnya gejala-gejala adalah parvovirus B19, rotavirus, virus Epstein-Barr, dan virus parainfluenza tipe 3.

Selain itu, para ahli juga menduga bahwa terdapat beberapa anak yang memiliki kelainan genetik lebih mudah terserang penyakit ini. Artinya, kondisi ini bisa saja diturunkan dari orang tua ke anak. Hal ini sejalan juga dengan fakta bahwa penyakit Kawasaki lebih banyak ditemukan pada anak-anak keturunan Asia Timur, terutama Jepang dan Korea.

Baca juga:  Inilah Perubahan Yang Terjadi Pada Trimester Awal Kehamilan

Seperti apa gejala penyakit Kawasaki?

Dilansir dari artikel kesehatan lainnya, gejala penyakit Kawasaki bisa dilihat dalam 3 tahap, yaitu :

Gejala tahap pertama yang terjadi pada minggu ke-1 hingga minggu ke-2.

  • Demam selama > 3 hari.
  • Kemerahan, kering, dan pecah-pecah pada bibir dan lidah.
  • Ruam kemerahan hampir di seluruh bagian tubuh.
  • Pembengkakan pada kaki dan telapak tangan.
  • Mata merah tapi tidak ada keluar cairan.
  • Ada benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala tahap kedua yang terjadi pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4.

  • Muntah-muntah dan diare.
  • Sakit kepala dan perut.
  • Kulit terkelupas di jari tangan dan kaki.
  • Bagian putih mata menguning.
  • Terdapat nanah dalam urin.

Gejala tahap ketiga terjadi pada minggu ke-4 sampai minggu ke-6. Gejala Kawasaki pada tahap ini mulai mereda, namun kondisi anak masih lemas dan mudah lelah. Waktu yang dibutuhkan minimal 8 minggu atau 2 bulan hingga kondisi anak kembali normal.

Seberapa bahayakah penyakit Kawasaki ini?

Penyakit yang menyerang anak-anak ini memang memerlukan waktu beberapa minggu untuk sembuh total. Perawatan sejak dini perlu dilakukan untuk memperpendek durasi penyakit dan menurunkan risiko terkena gangguan jantung.

Pada kasus Kawasaki yang sudah parah, bisa menyebabkan gangguan jantung. Beberapa anak mengalami kerusakan pada arteri koroner, sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke jantung menjadi terhambat. Akibatnya, dalam jangka panjang akan mengalami gangguan jantung saat dewasa.

Baca Juga :

Sulit Hamil Setelah Lepas KB? Ini solusinya!

Terapi Insomnia dengan CBT, Yuk!

Keseimbangan Tubuh Terganggu? Waspada Vertigo!