Mitos vs Fakta Daun Alfalfa Dapat Meningkatkan Kesuburan Pria?

Mitos vs Fakta : Benarkah Daun Alfalfa Dapat Meningkatkan Kesuburan Kaum Pria?

mitos-vs-fakta-benarkah-daun-alfalfa-dapat-meningkatkan-kesuburan-kaum-pria
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Maraknya informasi akan bahan-bahan peningkat kesuburan hingga kegiatan yang dapat mengganggu kesuburan sesorang memunculkan seputar mitos dan fakta dikalangan masyarakat. Begitu pula, pembahasan artikel kami hari ini yang mengulas seputar mitos vs fakta daun alfalfa sebagai booster yang dapat meningkatkan kesuburan pria?

Permasalahan kesuburan selalu menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan. Hal ini karena permasalahan kesuburan sesorang dapat berdampak pada segala aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, ekonomi hingga psikologis bahkan keharmonisan kehidupan keluarga anda. Terutama, saat membahas seputar info kasus infertilitas atau gangguan kesuburaan di Indonesia.

Apa Itu Daun Alfalfa?

Alfalfa (Medicago Sativa) memperoleh julukan sebagai “bapak klorofil”. Sejauh ini, daun alfalfa sudah dipercaya sebagai makanan sumber klorofil peningkat kesuburan pria. Klorofil sendiri merupakan zat pigmentasi pada tumbuhan yang dikonsumsi sebagai suplemen makanan.

Klorofil dalam daun alfalfa dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan fungsi metabolisme, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan dapat menyeimbangkan sistem hormonal. Selain itu, klorofil juga dipercaya untuk merangsang pembentukan darah. Oleh karena itu, klorofil juga menyediakan berbagai bahan dasar untuk pembentukan hemoglobin.

Namun, alfalfa tidak hanya mengandung zat tunggal klorofil saja. Selain klorofil, menurut Jasjeet D dalam review  J.Adv.Sci.Res. Menyatakan, daun alfalfa juga mengandung bahan senyawa aktif lainnya, seperti phytosterol, flavonoid, phytoestrogen, galagtagogue, vitamin (A, B1,B6, C,E, dan K) dan mineral (zat besi, kalsium, tembaga, magnesium, zink dan asam folat).

Bagaimana Fakta Alfalfa Dapat Bekerja Sebagai Booster Untuk Peningkat Kesuburan?

Masalah jumlah semen yang kurang dari standar dapat mempengaruhi kesuburan seorang pria. Kurangnya, jumlah cairan semen dapat dipengaruhi dari, dua faktor penyebab kesuburan yaitu :

Pertama : Masalah kesuburan ini dapat dikarenakan produksi sel semen menurun, akibat organ reproduksi yang kurang untuk memproduksi cairan semen.

Baca juga:  Advertorial : Waspada Insomnia, Inilah Penjelasan Ilmiahnya Untuk Anda !

Kedua : Bisa jadi semen sudah diproduksi sesuai jumlah yang standar, tetapi terjadi penyumbatan pada saluran semen untuk keluar. Sehingga, jumlah produksi pada cairan semen tidak dapat terpenuhi.

Sementara itu, kandungan klorofil dalam daun alfalfa bekerja dengan merangsang  pembentukan sel darah merah sehingga kualias darah dapat dioptimalkan. Selanjutnya, peningkatan kualitas darah pada pria akan mengoptimalisasi fungsi sel darah untuk mentransport oksigen dan zat gizi  ke dalam sel. Oleh karena itu, sel-sel pada sistem reproduksi dapat membentuk energi dan beraktivitas dengan baik sesuai fungsinya, terutama dalam pembentukan semen.

Setelah itu, permasalahan dalam pendistribusian cairan semen dapat menyebabkan. Kurangnya jumlah produksi dalam semen ejakulasi. Hal ini dikarenakan adanya penyumbatan pada saluran untuk cairan semen keluar sehingga, jumlah cairan semen tidak dapat terpenuhi. Selanjutnya, senyawa aktif phytonutrient dalam daun alfalfa dapat menstimulasi untuk proses detoksifikasi tubuh.

Dimana, detoksifikasi ini dilakukan untuk membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat mempermudah kerja fungsi sistem reproduksi pria dengan meningkatkan kesehatan saluran kemih dan prostat. Ketika fungsi saluran kemih dan prostat baik, maka saluran semen untuk keluar tidak akan mengalami hambatan sehingga kesuburan pria dapat terjaga.

Alfalfa mengandung kandungan vitamin dan mineral yang merupakan mineral yang berperan dalam pembentukan semen. Peran zink berpartisipasi aktif dalam pematangan cairan semen. Hasil penelitian Advances in Bioscience and Biotechnology menyatakan, kurang asupan zink dapat menyebabkan penundaan pada perkembangan buah zakar dan terhentinya proses cairan semen.

Sehingga, secara signifikan jumlah cairan semen menjadi sangat sedikit. Bahkan, pembentukan pada cairan semen tidak benar-benar sempurna yang dapat mempengaruhi pergerakan semen. Selain itu, konsumsi zink dapat meningkatkan kadar hormon testoteron di dalam tubuh.

Baca juga:  Manfaat Berkebun Saat Hamil, Serta Hal yang Harus Diperhatikan

 

Baca Juga :

Memiliki Keturunan Dimulai Dengan Mengenali Kualitas Semen

Semen Encer Dapat Mengurangi Peluang Memiliki Keturunan Menjadi Berkurang ?

Mitos vs Fakta : Apakah Maca Tonik Dapat Menyeimbangkan Hormonal Dan Kesuburan Pria?