Waspada, Kenali Tanda-Tanda Keputihan Yang Tidak Normal Bagi Wanita

Waspada, Kenali Tanda-Tanda Keputihan Yang Tidak Normal Bagi Wanita

waspada-kenali-tanda-tanda-keputihan-yang-tidak-normal-bagi-wanita
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Keputihan sering menjadi masalah bagi wanita. Padahal, keputihan merupakan penanda sehat atau tidaknya pada organ kelamin anda. Keputihan penting dalam sistem reproduksi wanita.

Sebenarnya, keputihan merupakan hal yang normal. Stabilitas, bau dan warnanya bervariasi, tergantung siklus menstruasi Anda. Keputihan biasanya akan lebih banyak jumlahnya, ketika dalam masa subur, menyusui , atau ternikmat secara berhubungan intim.

Namun, jika warna, bau, atau stabilitas berbeda dari biasanya. Ditambah adanya rasa gatal pada miss v mungkin anda terkena infeksi atau kondisi lainnya. Lalu, bagaimana untuk mengenali keputihan yang tidak normal?

Penyebab Utama Keputihan Tidak Normal Pada Wanita.

Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan yang biasanya membuat para wanita khawatir. Tapi yang harus diingat adalah keputihan bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Keputihan patologis yang disebabkan infeksi biasanya berasal dari peradangan pada miss v, yang disebut radang serviks. Penyebab infeksi bermacam-macam, mulai dari golongan bakteri, virus, jamur sampai parasit.

Berikut ini adalah penyebab radang miss v yang sering menyebabkan keputihan :

1. Golongan Bakteri.

Gardnerella miss v adalah jenis bakteri anaerob yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup. Jumlah kasus akibat infeksi bakteri ini mencapai 23.6%.

2. Golongan Jamur.

Candida albicans adalah jamur yang biasanya menyerang organ tubuh yang dilapisi kulit dan dinding (mukosa). Jumlah kasus keputihan akibat infeksi jamur ini paling tinggi di antara jenis infeksi lain, yaitu sekitar 15 – 42%. Keputihan jenis ini meningkat kasusnya pada wanita hamil.

3. Golongan Parasit.

Trikomonas vaginilis adalah parasit yang menyebabkan keputihan sekitar 5,1 – 20%.

Bagaimana Mengetahui Apakah Keputihan Anda Normal Atau Tidak?

Secara patologis, biasanya keputihan akan menunjukkan beberapa perubahan warna, bau, dan kekentalan. Begitu juga dengan adanya reaksi seperti rasa gatal, rasa nyeri saat berkemih, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan intim dan rasa panas seperti terbakar pada miss v yang biasa menyertai keluhan keputihan.

Baca juga:  Risiko Anovulasi Terhadap Infertilitas, Benarkah?

Berikut ini cara untuk mengetahui apakah keputihan anda normal atau tidak :

1. Perhatikan Kondisi Keputihan.

Kondisi cairan miss v adalah poin penting untuk membedakan penyebab terjadinya keputihan. Pada infeksi bakteri, cairan biasanya berwarna putih keabu-abuan dan homogen. Jumlahnya sangat banyak dan juga lengket, sehingga mudah menempel pada pakaian dalam. Dinding miss v juga dipenuhi oleh lapisan keputihan.

Sedangkan indikasi yang mungkin di sebabkan oleh infeksi jamur biasanya menunjukkan keputihan yang kental seperti keju atau gumpalan susu. Berwarna putih kekuningan, dan jumlahnya semakin banyak. Pada infeksi parasit, keputihan agak berbeda. Warnanya kuning kehijauan, tekstur lengket, dan jumlah bertambah setiap harinya. Kadangkala terlihat seperti berbuih atau berbusa.

2. Perhatikan Bau Keputihan.

Keputihan yang normal tidak berbau, sedangkan keputihan yang tidak normal akan menimbulkan bau yang khas. Keputihan akibat infeksi bakteri biasanya berbau amis, sedangkan keputihan akibat infeksi jamur terkadang tidak berbau.

Bau yang paling khas adalah pada keputihan akibat infeksi parasit. Keputihan akibat infeksi biasanya semakin berbau ketika berhubungan intim, bahkan pasangan mengeluhkan aroma yang tak sedap tersebut.

3. Gejala Penyerta Keputihan.

Gejala penyerta keputihan juga dapat memberikan petunjuk tentang penyebab mengapa keputihan bisa terjadi. Pada infeksi bakteri, gejala penyerta yang paling sering dikeluhkan adalah adanya rasa gatal. Seseorang dengan masalah keputihan yang tidak normal cenderung akan menggaruk, bahkan miss v bisa kemerahan sampai lecet.

Pada infeksi akibat jamur, rasa panas pada miss v mendominasi. Hal ini lebih parah dialami wanita hamil, karena biasanya kondisi organ kewanitaan lebih lembap. Sehingga, pertumbuhan jamur semakin banyak. Keputihan akibat parasit biasanya tidak menunjukkan gejala penyerta pada fase awal. Namun, bila sudah fase lanjut gejala penyertanya lebih banyak yaitu gatal pada miss v, nyeri saat buang air, dan bahkan nyeri saat berhubungan intim.

Baca juga:  Tips Mengatasi Stres Selama Menjalani Program Hamil

Adapun faktor penyebab keputihan tidak normal (abnormal) yang menyebabkan perubahan warna, bau, dan jumlah keputihan itu sendiri, dapat dilihat pada poin-poin di bawah ini.

Warna Penyebab Gejala lainnya
Berdarah atau coklat Siklus menstruasi tidak teratur, kanker serviks atau endometrium pendarahan miss v abnormal
Berawan atau kuning Gonorea Perdarahan antar periode inkontenesia urin , nyeri panggul
Berbusa, kuning atau kehijauan dengan bau busuk Trichomoniasis Rasa sakit dan gatal saat buang air kecil
Berwarna merah muda Shedding dari lapisan rahim setelah persalinan (lokia)
Tebal, putih, murahan infeksi ragi Bengkak dan nyeri di sekitar vulva, gatal, berhubungan intim yang menyakitkan
Putih, abu-abu, atau kuning dengan bau amis Miss v bakterial Gatal atau terbakar, kemerahan dan pembengkakan miss v atau vulva
Cara Pencegahan keputihan yang tidak normal.

Keputihan normal tidak perlu dicegah. Namun, mengambil tindakan ini kadang-kadang dapat mencegah pelepasan abnormal:

A. Hindari douching ( mencuci miss v dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran miss v) karena dapat menghancurkan bakteri baik yang mencegah infeksi miss v.

B. Kenakan celana dalam berbahan katun, yang menyerap kelembapan dan dapat mencegah infeksi ragi.

C. Lakukan berhubungan intim yang aman dengan menggunakan kondom, membatasi jumlah pasangan berhubungan intim, dan diuji secara teratur untuk IMS.

D. Gunakan sabun, tampon, dan bantalan yang tidak beraroma. Produk yang wangi atau kuat dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di bagian miss v, yang dapat meningkatkan risiko infeksi.

Kapan Harus Periksa Ke Dokter?

Keputihan yang tidak normal merupakan tanda infeksi dan memerlukan perawatan medis. Berbagai jenis infeksi dapat memiliki gejala yang serupa dan sangat penting untuk memeriksakannya ke dokter, jika anda mengalami masalah seperti berikut ini:

  •  Keputihan berwarna kehijauan, kekuningan, atau abu-abu
  • Miss v terasa gatal atau terbakar.
  • Cairan miss v berbusa.
  • Mengeluarkan bau amis atau busuk.
  • Mengalami nyeri panggul yang berlebih.
Baca juga:  5 Jenis Makanan Bagi Penderita Kista Ovarium

Yang Terjadi Jika Keputihan Patologis Tidak Diobati

Keputihan menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak diobati dengan baik. Oleh sebab itu, segera periksakan kondisi anda jika mengalami keputihan dengan ciri-ciri di atas. Komplikasi keputihan terutama yang disebabkan infeksi, antara lain:

A. Radang panggul (Pelvic Inflamatory Disease = PID) dapat terjadi bila infeksi dari miss v merambat ke atas. Penyakit ini ditandai dengan nyeri tekan, nyeri panggul kronis, atau nyeri perut bawah yang tidak sembuh dengan obat anti nyeri. Biasanya pasien juga mengalami demam.

B. Infertilitas alias kemandulan merupakan komplikasi lebih lanjut dari PID.

C. Kehamilan ektopik yaitu kehamilan dengan janin di luar rahim, misalnya di saluran telur bahkan di rongga perut.

Baca Juga :

Hal Yang Perlu Wanita Ketahui Soal Keputihan dan Lendir Serviks 

Ingin Cepat Hamil? Yuk Kenali 4 Jenis Lendir Serviks

Awas Bahaya Radang Serviks Bisa Mengakibatkan Kemandulan