Kelainan Bentuk Rahim dan Cara Mengatasinya | Rahasia Kesuburan

Kelainan Bentuk Rahim dan Cara Mengatasinya

kelainan-bentuk-rahim-dan-cara-mengatasinya (2)
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Bentuk rahim wanita dalam keadaan normal seperti buah pir. Akan tetapi, ada pula wanita dengan bentuk rahim yang tidak sesuai. Dalam kondisi yang tidak serius, seringkali ini tidak perlu dikhawatirkan, namun tidak menutup kemungkinan pula dapat memengaruhi kehamilan.

Septate uterus adalah kelainan bentuk rahim menyebabkan bagian dalam rahim wanita terbagi menjadi dua jalur oleh lapisan dinding otot atau selaput jaringan ikat fibrosa (septum). Septum dapat membagi rahim sebagian atau bahkan seluruhnya. Jaringan tersebut dapat menebal dan menipis. Menurut penelitian, septate uterus bisa disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Wanita yang mengalami ini berisiko mengalami keguguran meskipun penyebab pastinya masih belum jelas. Diduga kondisi septate uterus ini tidak mampu mendukung perkembangan janin dengan baik.

kelainan-bentuk-rahim-dan-cara-mengatasinya

 

Jenis-jenis kelainan bentuk rahim lainnya

Berikut ini merupakan berbagai kelainan bentuk rahim yang perlu Anda ketahui, serta dampaknya pada kehamilan:

  1. Uterus didelphys, terdapat dua rongga bagian dalam di dalam rahim, dua serviks, dan dua vagina, sehingga dikatakan rahim ganda. Wanita yang mengalami ini tetap mampu hamil dan melahirkan, namun berpotensi rentan mengalami ketidaksuburan, keguguran, lahiran prematur, dan kelainan bentuk ginjal.
  2. Arcuate uterus, kelainan bentuk rahim ini sekilas terlihat seperti rahim yang normal, namun ternyata ada sedikit lekukan di bagian atas rahim. kehamilan masih bisa terjadi pada kondisi ini.
  3. Bicornuate uterus, rahim berbentuk seperti hati dengan lekukan dalam di bagian atas. Kelainan ini sering juga disebut sebagai uterus dengan dua tanduk. Kelainan ini tidak memengaruhi kesuburan, hanya saja risiko keguguran dan kelahiran prematur lebih tinggi.
  4. Unicornuate uterus, kondisi rahim wanita berukuran setengah dari normal dan memiliki satu saluran tuba falopi (oviduk). Penyebab kelainan ini karena jaringan yang membentuk rahim tidak dapat berkembang dengan baik. Selain itu, meskipun jumlah indung telur dua buah, namun hanya satu yang akan terhubung ke rahim. Wanita dengan kelainan ini memiliki risiko keguguran yang lebih besar.
  5. Agenesis rahim (Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH), kelainan ini menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, bahkan tidak ada sama sekali. Salah satu ciri wanita yang mengalami MRKH adalah tidak mendapat menstruasi meski usia sudah mencapai 16 tahun. Umumnya, penderita akan sulit hamil disebabkan kondisi rahim tidak ideal untuk pertumbuhan janin.
Baca juga:  8 Hal Yang Bisa Membuat Hubungan Seksual Gagal

Zat gizi penting untuk menjaga kesehatan rahim

Proses pembuahan yang tidak didukung dengan rahim yang kuat akan menjadikan kehamilan tidak dapat berkembang dengan baik. Apa saja zat gizi yang dibutuhkan untuk kesehatan rahim?

  1. Zat besi.Penelitian yang telah dilakukan kepada wanita sebanyak 18.500 orang, membuktikan bahwa wanita yang asupan zat besinya tinggi dapat terhindar dari kemungkinan penyakit pada rahim sebesar 40%. Beberapa bahan makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti daging merah, daging ayam, ikan, tahu, bayam, dan kacang-kacangan.
  2. Asam lemak omega-3. Asam lemak ini ternyata memiliki manfaat juga untuk kesehatan rahim (uterus) dan indung telur (ovarium). Omega-3 mampu melindungi sel-sel dari radikal bebas yang dapat merusak rahim. Oleh karena itu, bisa mencegah rahim dari mioma uteri dan kanker rahim. Selain itu, omega-3 dapat menurunkan produksi prostaglandin dalam tubuh. Prostaglandin adalah zat yang menyebabkan kontraksi berat pada rahim. Makanan yang kaya sumber omega-3, di antaranya ikan salmon, sarden, telur, susu, tuna, walnut, dan biji rami.
  3. Serat. Serat yang tinggi di dalam makanan dapat membantu proses detoksifikasi racun di dalam tubuh. Selain itu, juga dapat mengeluarkan kelebihan hormon estrogen di dalam tubuh yang dapat menyebabkan pembentukan tumor jinak pada rahim (mioma uteri). Beberapa makanan yang kaya serat, antara lain kacang polong, buah-buahan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, gandum, dan oat.
  4. Antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari bahaya radikal bebas, termasuk rahim.  Beberapa contoh yang termasuk antioksidan adalah vitamin C, E, beta-karoten, dan golongan flavonoid. Vitamin C juga dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh, termasuk pada rahim. Hal ini dapat melindungi rahim dari berbagai gangguan luar, termasuk infeksi. Sumber antioksidan dapat diperoleh dari makanan seperti buah beri-berian, kale, ubi, teh putih, teh hijau, sayuran, dan buahan.
Baca juga:  6 Fakta COVID-19 yang Harus Kamu Tahu

Baca Juga :

5 Buah Kaya Antioksidan Peningkat Kesuburan Wanita

Gejala Endometriosis yang Harus Anda Waspadai

6 Fakta Penting Soal Kesuburan Pria yang Tidak Bisa Disepelekan