Kenali Penyebab Gangguan Pada Kesuburan Yang Dialami Oleh Pria

Kenali Penyebab Gangguan Kesuburan Yang Dialami Oleh Pria

Kenali Penyebab Gangguan Kesuburan Yang Dialami Oleh Pria
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Memiliki keturunan merupakan hal yang sederhana dan sebuah pengalaman alami bagi kebanyakan pasangan suami istri, tetapi terasa sulit untuk beberapa pasangan suami istri lainnya.

Berbicara mengenai sistem reproduksi maka akan berkaitan dengan naluri setiap manusia yang ingin memiliki keturunan. Dimana, masalah pada sistem reproduksi sering sekali dikaitkan dengan faktor kesuburan seseorang, begitu juga pada pria. Seorang pria hanya memiliki kesuburan yang baik. Yang akan berhubungan intim, gairah, dan ejakulasi seperti biasanya secara alami tanpa adanya kesulitan. Namun, hal ini tidaklah sama pada pria yang mengalami gangguan masalah kesuburan.

Faktor kesuburan dapat menjadi salah satu penyebab sulitnya memiliki keturunan. Namun, pemeriksaan seorang pria yang mengalami masalah infertilitas hanya dicetuskan melalui pemeriksaan tes medis. Pemeriksaan tes medis yang melibatkan riwayat medis dan pemeriksaan pada organ fisik pria, bersamaan dengan analisis semen untuk memeriksa jumlah, bentuk dan pergerakan sperma pada saat terjadinya ejakulasi. Kesuburan pria pada umumnya tergantung dengan kualitas dan tingkat kuantitas sperma yang dimilikinya.

Faktor seorang pria, yang mengalami gangguan masalah kesuburan,  diantaranya :

1. Masalah Produksi Kualitas Sperma.

1. Masalah Produksi Pada Kualitas Sperma.

Permasalahan paling umum pada kasus kesuburan yang dialami oleh pria. Dimana, adanya gangguan pada sistem proses terjadinya pembuatan sperma yang berada di dalam testis. Pada gangguan ini produktifitas kualitas sperma terjadi terdapat berupa jumlah dengan tingkat produksi sperma yang sangat sedikit atau sperma telah diproduksi dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Proses terbentuknya sperma melalui alur yang sangat kompleks, melibatkan kerjasama banyak sistem, dan menuntut fungsi tubuh yang normal. Mulai dari testis, hipotalamus, dan kelenjar hipofisis (sebuah organ di otak yang menghasilkan hormon yang memicu produksi benih). Adanya gangguan pada salah satu sistem tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan.

Baca juga:  Kanker Rahim : Penyebab, Gejala, Pencegahan

2. Masalah Pendistribusian Sperma.

2. Masalah Pendistribusian Sperma.

Cairan yang dikeluarkan oleh pria pada saat ejakulasi sewaktu senggama disebut cairan semen. Volume normal pada cairan semen sekitar 2-5 ml. “Cairan semen ini berwarna putih mutiara dan berbau dengan khas langu dengan pH 7-8,” papar dr. Bowo. Nah, volume cairan semen dianggap rendah secara abnormal jika kurang dari 1,5 ml. Volume semen melebihi 5 ml juga dianggap abnormal.

Adanya, sebuah pendistribusian sperma dapat menyebabkan kurangnya jumlah produksi pada sperma yang berada dalam semen ejakulasi. Pada produksi sperma tetap berlangsung akan tetapi karena adanya masalah penyumbatan dalam saluran benih, yang dapat mengakibatkan sperma tertahan didalam saluran tersebut. Hingga, akhirnya sebuah benih dapat menjadi mati dan tidak produktif lagi. Selain itu penyumbatan ini juga dapat menyebabkan efek seolah – olah tubuh tidak dapat memproduksi sperma, karena kandungan dalam air mani tidak atau kurangnya mengandung sel benih.

3. Masalah Pada Ereksi.

3. Masalah Pada Ereksi Dan Ejakulasi.

Berbicara mengenai tentang masalah berhubungan intim memang masih menjadi sebuah hal yang tabu untuk diperbincangkan bagi masyarakat umum, padahal jika dengan mempelajarinya secara benar dapat menambah wawasan anda. Contohnya, seperti masalah disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik untuk berhubungan intim. Pada umumnya, banyak pria yang merasa malu saat mengalami disfungsi ereksi. Bahkan, banyak juga yang merasa malu untuk berkonsultasi kepada ahli medis tentang kondisi tersebut. Padahal, disfungsi ereksi juga bisa diatasi jika diketahui apa penyebab utamanya.

4. Masalah Pada Gangguan Hormonal.

Permasalahan pada kelenjar pituitari yang dapat menyebabkan kurangnya kadar hormon FSH dan LH yang dimiliki oleh pria. Dapat memicu terjadinya masalah ketidaksuburan. Sekitar satu dari 100 pria yang tidak subur dapat disebabkan oleh terjadinya tingkat rendah pada hormon, yang dibuat di kelenjar pituitari dapat bekerja pada bagian testis.

Baca juga:  Pilihan Makanan Untuk Optimalkan Sperma Yang Berkualitas

Produksi pada hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinising (LH) yang rendah dapat mempengaruhi faktor kadar testosteron yang berada pada testis. Oleh sebab itu, hal ini bisa menyebabkan produksi kualitas sperma menjadi lebih rendah.

5. Antibodi Antisperma Pria.

5. Antibodi Antisperma Pria.

Dalam kondisi yang sehat sperma dapat dilindungi oleh sebuah testis dan tidak mengalami kontak dengan darah. Letak antibodi sendiri terdapat dalam darah. Artinya, sperma dan antibodi idealnya tidak saling bertemu. Akan tetapi, karena sebuah penyakit tertentu seperti, cedera, infeksi, atau tindakan operasi di bagian area testis, kontak antara sperma dan darah mengandung antibodi bisa terjadi. Kedua komponen tersebut seharusnya tidak pernah saling bertemu, maka tidak heran jika selanjutnya antibodi mengenali sperma sebagai musuh. Saat itulah tubuh kemudian memproduksi Antibodi antisperma.

Beberapa sejumlah kasus yang dialami pria adalah sebuah sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi menyerang sel sperma dimiliki oleh pria. Dimana, antibodi sperma yang berlebihan dapat menyulitkan sperma untuk sampai ke sel telur. Penolakan dan tidak berfungsinya sperma inilah yang menyebabkan tidak terjadinya pembuahan dan proses kehamilan.

Baca Juga :

Pilihan Makanan Untuk Optimalkan Sperma Yang Berkualitas

Memiliki Keturunan Dimulai Dengan Mengenali Kualitas Sperma

Cara Cermat Mengenali Kualitas Benih Yang Baik Dan Produktif