Kenali Vaginismus! Disfungsi Seksual pada Wanita | Rahasia Kesuburan

Kenali Vaginismus! Disfungsi Seksual pada Wanita

kenali-vaginismus-disfungsi-seksual-pada-wanita
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Tahukah kamu? Ada kondisi di mana wanita sulit melakukan hubungan seks. Kondisi ini akan membuat vagina terasa sakit saat ada sesuatu yang masuk, seperti penggunaan tampon, menstrual cup, dan Mr. P. Untuk kamu yang pernah atau sedang merasakan hal-hal ini, yuk simak disini penjelasan lengkapnya!

Vaginismus adalah kondisi otot-otot vagina mengencang secara tidak sadar saat dimasukkan sesuatu ke dalam vagina. Prevalensi kasus ini di seluruh dunia sekitar 5-17%. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Iran, di antara 22 wanita Iran dengan vaginismus, 73% nya mengalami vaginismus primer.

Pada tahapannya, seorang wanita yang mengalami vaginismus ini spontan begitu saja tidak bisa menerima perlakuan seks. Mereka akan refleks mengangkat bokong, mengencangkan otot panggul, dan merapatkan kedua paha saat dilakukan penetrasi. Sayangnya, hingga saat ini tidak ada faktor penyebab pasti dari vaginismus, sehingga tindakan pencegahan pun akan sulit ditentukan.

Gejala Vaginismus

Umumnya, gejala gangguan ini bervariasi tiap individu. Ada yang vaginanya tidak bisa disentuh sama sekali, ada yang masih bisa mentoleransi beberapa sentuhan, seperti penggunaan pembalut saat menstruasi. Ada pula yang masih mampu melakukan hubungan seks, namun akan mengalami nyeri luar biasa, bahkan ada yang masih bisa melakukan masturbasi, seks oral, namun tidak berhasil sampai ke tahap penetrasi.

Secara umum, inilah gejala yang dialami oleh penderita vaginismus.

  • Rasa terbakar atau menyengat di sekitar vagina saat berhubungan seks.
  • Sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan penetrasi, karena otot vagina akan mengejang dan terasa sakit.
  • Rasa sakit atau tidak nyaman setelah melahirkan, infeksi saluran kemih, PMS, histerektomi, kanker dan operasi, pemerkosaan, menopause, atau masalah lainnya.
  • Perih atau sakit saat dimasukkan tampon.
  • Mengalami nyeri atau sakit saat melakukan pemeriksaan transvaginal.
  • Rasa sakit di area seksual dalam jangka waktu yang panjang tanpa disertai penyebab yang jelas.
Baca juga:  Keluar Angin dari Miss V? Waspada Queefing!

kenali-vaginismus-disfungsi-seksual-pada-wanita

Apa Kata Ahli Medis tentang Vaginismus?

Banyak orang yang memandang bahwa penderita vaginismus ini kurang santai, tidak mampu mengendalikan pikiran sehingga dianggap tidak ingin melakukan hubungan seksual, bahkan yang lebih parah dianggap tidak taat agama karena tidak mau melayani pasangannya, sehingga tidak jarang kondisi ini berujung pada konflik dan perceraian rumah tangga. Padahal kenyataannya, penderita vaginismus memiliki gairah, respons, atau dorongan seksual yang normal. Hanya saja, ketika tahap penetrasi dengan Mr. P dimulai, otot-otot vagina secara otomatis menolaknya.

Menurut dr. Robby Asri Wicaksono, seorang dokter spesialis Obgyn yang dipercaya menangani kasus vaginismus,  tingkat keparahan vaginismus dapat dibagi menjadi lima derajat, dimulai dari derajat paling rendah dengan angka satu hingga derajat paling tinggi dengan angka lima. Penentuan derajat keparahan ini akan membantu untuk menentukan terapi penyembuhannya.

Terapi Penyembuhan Vaginismus

Pada tingkat keparahan yang rendah, gangguan ini dapat disembuhkan dengan melakukan terapi dilatasi yang dapat dilakukan di rumah sendiri. Terapi dilakukan untuk mengendalikan dan mengendurkan otot-otot vagina. Latihan dilatasi dilakukan dengan cara memasukkan jari atau alat bantu dilator. Kamu akan merasakan otot-otot disekitar vagina berkontraksi. Segera keluarkan jari  atau dilator jika kamu merasa tidak nyaman.

Untuk terapi pada penderita yang berada tingkat parah, dapat dilakukan penambahan tindakan medis, yaitu terapi dilatasi berbantu. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kekakuan otot vagina dengan cara pembiusan, sehingga alat bantu dilator dapat dimasukkan ke vagina untuk pertama kalinya. Butuh waktu 10 menit untuk prosedur ini, setelah itu dapat melakukan dilatasi dengan dilator secara rutin tanpa nyeri, sakit, dan terpaksa. Biaya untuk prosedur ini berkisar 25-29 juta rupiah.

Dalam penanganan vaginismus, sangat dibutuhkan dukungan yang kuat dari pasangan. Sebab, penyakit ini dapat disembuhkan hanya apabila kedua pihak sama-sama sabar dan berkomitmen dengan terapi yang dijalani. Jangan sampai, penyakit ini menjadi akar masalah dalam perkara rumah tangga yang akhirnya menjadi sia-sia. Stay healthy, Sobat RK!

Baca juga:  Kenali 6 Persiapan Yang Dilakukan Sebelum Menjelang Masa Kehamilan

 

Baca Juga :

Menstruasi Tidak Normal? Kenali 5 Tandanya!

Sindrom MRKH : Wanita Lahir Tanpa Rahim

Sulit Hamil Setelah Lepas KB? Ini solusinya!