Berpuasa Saat Hamil ? Inilah Panduan Puasa yang Aman Untuk Ibu Hamil

Berpuasa Saat Hamil ? Inilah Panduan Puasa yang Aman Untuk Ibu Hamil

Berpuasa Saat Hamil ? Inilah Panduan Puasa yang Aman Untuk Ibu Hamil
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Menjalani puasa sudah menjadi kewajiban bagi semua umat Muslim. Maka tak jarang, jika banyak umat muslim yang tidak ingin melewatkan kesempatan beribadah ini, tak terkecuali ibu hamil. Meskipun, ibu hamil banyak membutuhkan nutrisi unutk menunjang perkembangan dan pertumbuhan sang bayi.

Namun, ibu hamil yang sehat masih diperbolehkan kok menjalankan ibadah puasa. Asal yang terpenting sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Malah menurut beberapa penelitian, puasa justru dapat memberi manfaat positif bagi ibu hamil. Agar puasa ibu hamil dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala, sebaiknya yuk perhatikan panduan berikut ini ya !

Panduan Menjalankan Puasa Saat Hamil.

Puasa saat hamil merupakan bukan hal yang mudah buat dijalankan. Melainkan, Ibu hamil harus benar-benar memperhatikan nutrisi yang dikonsumsinya. Jangan sampai ya puasanya malah jadi menurunkan kesehatan ibu dan sang bayi. Kesempatan makan saat buka puasa dan sahur harus benar-benar dimanfaatkan oleh ibu hamil untuk mengonsumsi banyak makanan yang bervariasi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikut ini beberapa panduan untuk menjalankan puasa saat hamil, diantaranya :

1. Konsultasikan Dengan Dokter atau Bidan.

Sebelum menjalankan ibadah puasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu. Tanyakan pada dokter Anda, apakah kondisi Anda memungkinkan untuk menjalankan puasa? Dokter akan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan tahap kehamilan Anda untuk menentukan apakah tubuh Anda mampu untuk puasa atau tidak. Ibu hamil dengan komplikasi kesehatan, seperti diabetes gestasional dan anemia, mungkin tidak disarankan untuk menjalankan puasa saat hamil.

2. Perhatikan Usia Kandungan.

Dokter menyarankan ibu hamil untuk menjalankan puasa ketika usia kandungannya sudah memasuki trimester kedua atau sekitar 14-27 minggu. Trimester kedua dianggap sebagai waktu yang tepat untuk berpuasa karena kondisi fisik ibu biasanya sudah beradaptasi dengan baik terhadap kehamilan.

Baca juga:  Vertigo Kambuh? Lakukan 7 Tips Ini Untuk Mengatasinya!

Gangguan yang terjadi selama kehamilan seperti mual dan muntah pun juga sudah berkurang. Jadi, ibu dapat dengan nyaman menjalankan puasanya. Sedangkan, pada trimester ketiga, fase pertumbuhan janin sedang berlangsung dengan cepat, sehingga janin membutuhkan kadar gizi dan nutrisi yang cukup banyak. Jadi, ibu hamil juga tidak disarankan untuk berpuasa pada waktu tersebut.

3. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian.

Ibu hamil yang berpuasa juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya, yaitu sebesar 2500 kilo kalori per hari. Jika, kalori tersebut terdiri dari 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, serta 20 persen lemak. Nah, ibu bisa memenuhi kebutuhan kalori tersebut dengan mengatur asupan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan diwaktu berbuka puasa.

4. Panduan Beraktivitas Saat Puasa.

Cobalah untuk mengurangi aktivitas Anda saat puasa agar Anda tidak mengalami kelelahan. Istirahat beberapa jam di siang hari membantu Anda dalam mempertahankan energi saat puasa. Hindari keluar rumah saat cuaca sedang panas.Tidak melakukan aktivitas berat dan berolahraga selama puasa membantu Anda dalam menjalankan puasa dengan lancar.

5. Penuhi Kebutuhan Cairan.

Kegiatan puasa berpotensi menyebabkan tubuh ibu hamil dehidrasi. Apalagi biasanya bulan puasa jatuh selama musim panas. Kekurangan cairan akan memengaruhi cara kerja ginjal ibu dan jumlah cairan di sekitar janin. Itulah sebabnya, mengapa ibu hamil disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan banyak minum air putih mulai dari waktu berbuka puasa sampai sahur.

6. Mengkonsumsi suplemen Asam Folat dan Zat Besi.

Suplemen dapat membantu meningkatkan kekebalan dan daya tahan ibu selama berpuasa. Anda dapat mengonsumsinya dua kali, paada saat berbuka dan sahur. Sebelum meminumnya, pastikan perut tidak dalam keadaan kosong. Suplemen hamil juga mengandung asam folat dan zat besi yang tinggi, Kandungan tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari ibu terkena anemia dan membantu perkembangan janin dengan hasil yang maksimal.

Baca juga:  Preeklampsia dan Eklampsia pada Ibu Hamil

Kapan Ibu Hamil Harus Membatalkan Puasa?

Kemampuan ibu hamil dalam menjalankan puasa mungkin berbeda-beda. Sebaiknya, jangan memaksakkan diri Anda untuk puasa jika sudah merasa tidak mampu. Karena, hal ini akan berdampak buruk pada Anda dan janin. Hanya Anda yang tahu kuat tidaknya Anda dalam menahan makan dan minum seharian saat puasa. Jika sudah merasa tidak kuat (lemas, pusing, ingin pingsan), sebaiknya batalkan puasa Anda.

Jika Anda mengalami hal seperti di bawah ini saat puasa, sebaiknya segera batalkan puasa dan konsultasikan segera dengan dokter :

  • Berat badan Anda tidak bertambah, atau justru menurun
  • Anda merasa sangat haus, jarang buang air kecil, dan urin berwarna lebih gelap (tanda-tanda dehidrasi)
  • Mengalami sakit kepala atau demam
  • Mengalami mual dan muntah
  • Kepala pusing dan tubuh terasa sangat lemas.
  • Air kencing berwarna keruh dan berbau tajam.
  • Pingsan.
  • Mimisan.

Selain 6 panduan di atas, Jika ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa. Sebaiknya, berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda, supaya menjalankan ibadah puasa lancar dan tidak ada yang mengganggu kesehatan Anda.

 

Baca Juga :

Amankah, Berpuasa Saat Hamil ? 7 Tips Yang Ibu Hamil Harus Perhatikan !

5 Tips Ampuh Atasi Stress Untuk Ibu Hamil

Manfaat Mendengarkan Musik Klasik Untuk Ibu Hamil dan Bayi Saat Dalam Kandungan