Ini Dia Cara Mudah Memeriksa Masa Subur Bunda | Rahasia Kesuburan

Ini Dia Cara Mudah Memeriksa Masa Subur Bunda

Ini-dia-cara-mudah-memeriksa-masa-subur-bunda
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Memperkirakan dan menghitung masa subur menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan ketika moms ingin memiliki momongan. Oleh karena itu, moms harus memiliki catatan periode haid. Mungkin, banyak dari moms yang masih belum tahu bagaimana memeriksa masa subur moms dengan cara yang mudah dan tidak merepotkan.

Sebelum mengetahui caranya, akan lebih baik jika langkah pertama moms memahami sepenuhnya pengertian dari siklus haid atau menstruasi. Nah, simak terus artikel di bawah ini hingga akhir ya!

Apa itu Siklus Menstruasi atau Haid?

Dilansir dari artikel “Siklus Menstruasi yang Normal dan Membedakannya dengan yang Tidak Normal” oleh SehatQ, siklus haid adalah perubahan yang terjadi pada tubuh wanita setiap bulan sebagai bagian dari proses untuk mempersiapkan kehamilan. Setiap bulan, ovarium (indung telur) akan melepaskan sel telur. Proses inilah yang biasanya disebut dengan Ovulasi. Pada saat yang sama, lapisan rahim pun akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Namun, jika sel telur yang lepas tak kunjung dibuahi, maka lapisan tersebut akan luruh melalui vagina.

Kondisi tersebut lah yang dikenal dengan menstruasi. Sebaliknya, jika sel telur berhasil dibuahi, maka kehamilan dapat terjadi. Pada dasarnya siklus menstruasi wanita terbagi menjadi 4, yakni: Fase menstruasi, folikuler, pra-ovulasi dan ovulasi, serta luteal.

Adakah Cara Mudah untuk Menghitung Masa Subur?

Tentu saja ada moms! Namun, terdapat cara yang berbeda dalam menghitung masa subur pada wanita bagi yang memiliki siklus menstruasi teratur dan tidak teratur.

Bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur

Masa subur pada wanita biasanya terjadi pada saat proses ovulasi sedang berlangsung yakni kira-kira 5 hari sebelum fase ovulasi terjadi. Masa subur wanita adalah 12-16 hari sebelum masa menstruasi berikutnya. Dalam kata lain, rata-rata wanita mengalami masa subur di antara hari ke-10 hingga ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Hal tersebut berlaku bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi yang normal selama 28 hari. Di samping itu, moms bisa menggunakan metode perhitungan masa subur melalui kalkulator yang tersedia di beberapa website karena ini akan mempermudah moms. Berikut beberapa rekomendasinya:

  1. Kalender Kesuburan – Klik Dokter : kalender ini bisa dikatakan lengkap karena moms harus mengisi periode haid dari 1 bulan hingga 3 bulan lalu untuk memberikan hasil perhitungan terbaik dan akurat.
  2. IbuHamil.com : kalender tersebut dikhususkan bagi moms yang memiliki siklus menstruasi teratur. Moms akan diminta untuk mengisi a) Hari pertama haid terakhir yakni tanggal hari pertama dari haid terakhir moms. Dalam hal ini, haid bulan lalu. b) Interval haid yakni siklus menstruasi yaitu jarak antara haid bulan sebelumnya dengan haid bulan berikutnya. c) Masa haid yakni berapa lama haid berlangsung.
  3. Prenagen.com – Kalender Kesuburan  : dalam website kalender ini moms akan diajak untuk menghitung masa kesuburan dengan menentukan hari pertama menstruasi terakhir, lama siklus menstruasi terpendek (misalnya 28 hari), dan lama siklus menstruasi terpanjang (misalnya 32 hari). Sebelum mengisinya, pastikan moms sudah memahami 4 poin penting yang harus diketahui, ya!
Baca juga:  5 Alasan Utama Wanita Haid Teratur Tetap Alami Kesulitan Hamil

Bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur

1. Mencatat siklus menstruasi moms selama 6-12 bulan

Jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, moms harus lebih disiplin dalam mencatat siklus tersebut. Moms arus mencatat tanggal dimulai dan tanggal berakhirnya haid, setidaknya selama 6 siklus haid berturut-turut.

2. Memperhatikan lendir serviks

Pada saat masa menstruasi sudah selesai, serviks (mulut rahim) akan mengeluarkan lendir jernih dan tidak berbau yang sering dikenal dengan keputihan normal. Masa subur ditandai dengan lendir serviks yang agak encer dan konsistensinya mirip dengan putih telur. Lendir serviks yang seperti itu akan mempermudah sperma untuk masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur.

3. Ukur suhu basal tubuh

Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh yang didapat ketika moms benar-benar beristirahat yakni dalam keadaan tidur. Suhu ini diukur ketika bangun tidur di pagi hari dan belum melakukan kegiatan apa pun. Cara mengetahuinya adalah dengan menggunakan termometer yang mana pengukurannya dilakukan di mulut. Lebih baik moms mencatat suhu basal tubuh setiap pagi. Saat ovulasi terjadi, suhu basal tubuh akan meningkat 0,5-1 derajat Celcius dibandingkan dengan suhu basal pada hari-hari sebelumnya.

4. Gunakan alat untuk mendeteksi ovulasi

Alat ini sangat mirip bentuknya dengan test pack, demikian pula cara kerjanya. Jika test pack mendeteksi adanya hormon beta human chorionic gonadotrophin (b-HCG) di urine, maka alat deteksi ovulasi akan mendeteksi adanya luteinizing hormone (LH) dalam kadar yang tinggi dalam urine. Hormon LH akan meningkat drastis jumlahnya 24-48 jam menjelang ovulasi. Jadi, saat alat deteksi ovulasi menunjukkan hasil positif, kemungkinan besar dalam 24-48 jam ke depan masa subur terjadi.

Baca juga:  Madu Penyubur Kandungan Bikin Cepat Hamil? Baca Dulu Fakta Medisnya Sebelum Membeli