Morning Sickness : Gejala, Penyebab, Diagnosis, Dan Cara Mengobatinya.

Morning Sickness : Gejala, Penyebab, Dan Cara Mengobatinya

Morning Sickness : Gejala, Penyebab, Dan Cara Mengobatinya
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang dialami oleh beberapa wanita hamil pada trimester awal kehamilan. Kondisi yang biasanya ini dapat terjadi karena adanya perubahan hormon kehamilan.

Walaupun tidak membahayakan ibu dan janin, akan tetapi morning sickness dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Pada beberapa wanita, morning sickness dapat memburuk hingga menyebabkan mual dan muntah yang parah.

Biasanya, gejala morning sickness akan hilang di bulan ketiga masa kehamilan. Namun demikian, sekitar 10 persen wanita mengalami morning sickness hingga minggu ke-20 atau sekitar lima bulan masa kehamilan.

Gejala Morning Sickness

Wanita yang mengalami morning sickess dapat mengalami gejala berupa:

  • Pusing.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Merasa kelelahan.
  • Perubahan tekanan darah.
  • Kesulitan buang air besar.

Gejala mual dialami oleh sekitar 80 persen wanita hamil, sedangkan muntah dialami oleh sekitar 50 persen wanita hamil, selama 12 minggu masa kehamilan. Meskipun umum terjadi, bila wanita mengalami muntah harus tetap diwaspadai karena bisa menyebabkan dehidrasi atau kurang gizi. Apabila penderitanya sama sekali tidak bisa menelan makanan atau minuman.

Penyebab dan Faktor Risiko Morning Sickness.

Morning sickness diperkirakan terjadi akibat adanya perubahan hormon di tiga bulan pertama (trimester awal) kehamilan. Namun, ada beberapa faktor yang dianggap dapat meningkatkan risiko wanita mengalami morning sickness, diantaranya:

  • Hamil anak pertama.
  • Pernah mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya.
  • Mengandung anak kembar.
  • Riwayat morning sickness di dalam keluarga.
  • Memiliki riwayat mual akibat penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
  • Memiliki riwayat mabuk kendaraan.

Selain faktor-faktor tersebut, morning sickness juga bisa dipicu oleh stres dan obesitas.

Diagnosis Morning Sickness.

Morning sickness dapat didiagnosis secara mudah oleh dokter dari gejala yang dialami oleh pasien. Namun, jika gejala yang dialami parah, dokter kemungkinan  akan menganjurkan tes darah dan urine untuk memastikan apakah pasien menderita hyperemesis gravidarium.

Pemeriksaan urine juga kemungkinan akan disarankan apabila dokter mencurigai bahwa mual pada pasien disebabkan oleh jumlah janin yang lebih dari satu di dalam rahim atau adanya kondisi lain.

Baca juga:  Olahraga Berlebihan Dapat Mempengaruhi Kesuburan Wanita Maupun Pria?

Pengobatan Morning Sickness.

Sebelum memutuskan untuk pergi ke dokter, beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan di rumah guna meredakan gejala morning sickness:

  • Perbanyaklah minum air dengan cara meneguknya sedikit demi sedikit guna mencegah mual dan muntah. Hal ini bertujuan untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, hindari minuman dingin, manis, atau minuman yang beraroma tajam.
  • Hindari makanan atau aroma makanan yang yang dapat menyebabkan mual. Pilihlah makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dan rendah lemak. Konsumsi makanan sebaiknya dalam porsi sedikit namun lebih sering.
  • Cobalah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung jahe atau mengonsumsi suplemen jahe. Diduga jahe bisa menurunkan gejala morning sickness. Selain itu jahe juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
  • Beristirahatlah secara cukup. Jika merasa mual saat hendak bangun tidur, bangunlah secara perlahan. Kalau perlu, konsumsilah makanan ringan sebelum bangun dari tempat tidur agar mual berkurang.
  • Gunakanlah pakaian yang nyaman dan hindari pakaian dengan bagian pinggang yang ketat.
  • Alihkan pikiran Anda sebisa mungkin agar tidak memikirkan mual yang Anda rasakan. Semakin Anda pikirkan, mual akan semakin terasa.

Bahaya yang Harus Diperhatikan.

Morning sickness biasanya tidak cukup parah untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin. Namun, beberapa wanita hamil mengalami mual dan muntah hebat sehingga bisa kehilangan berat badan. Disebut hiperemesis gravidarum, jika muntah berlebihan dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit serta penurunan berat badan. Jika tidak diobati, kondisi ini akhirnya dapat membahayakan bayi. Hubungi dokter segera jika Anda mengalami:

  • Ketidakmampuan untuk menyimpan makanan turun.
  • Penurunan berat badan dari 2 pound atau lebih.
  • Demam.
  • Mual yang berlanjut pada trimester kedua.
  • Muntah disertai darah.
  • Sering sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Bercak atau flek (perdarahan).
Baca juga:  5 Tips Tetap Bisa Minum Boba Saat Jalani Diet

Jika gejala morning sickness tidak mereda setelah melakukan penanganan mandiri di rumah atau berkembang menjadi gejala dehidrasi dan kekurangan gizi, maka segeralah untuk menemui dokter. Dokter akan meresepkan obat antimual yang aman bagi ibu hamil. Obat ini dapat dipadukan dengan obat antihistamin yang juga aman untuk masa kehamilan. Selain itu, jika dibutuhkan, dokter juga dapat memberi suplemen vitamin B6  Tujuan pemberian obat-obatan ini adalah untuk meredakan mual dan muntah yang dialami.

Baca Juga :

Inilah Perkembangan Janin Pada Setiap Bulan Selama Kehamilan

Memasukki Usia Kehamilan Bulan Kedua, Gejala Umum Apa Saja Yang Akan Dialami ?

Janin Terlilit Tali Pusar Saat Dalam Kandungan, Apakah Membahayakan ?