Hormon Testosteron Anda Menurun? Kenali Penyebabnya!

Hormon Testosteron Anda Menurun? Kenali Penyebabnya!

hormon-testosteron-anda-menurun-kenali-penyebabnya
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Selain hormon estrogen dan progesteron pada wanita, ada pula hormon testosteron pada pria yang sangat berperan penting dalam proses pembuahan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penurunan kesuburan pada pria dan dapat menurunkan peluang kehamilan. Seperti apa sih bahaya kekurangan hormon ini? Mari kita simak!

Hormon testoteron merupakan hormon reproduksi yang sama-sama dimiliki oleh pria dan wanita dengan kadar yang berbeda. Salah satu peran hormon testoteron pada pria adalah menghasilkan sperma yang berkualitas. Kualitas sperma dapat ditunjukkan dengan parameter volume, jumlah spermatozoa, motilitas, dan morfologi sperma. Mesksipun nilai morfologi yang normal bukan merupakan faktor utama. Adapun volume semen utamanya disekresikan oleh kelenjar vesika seminalis. Jika kadar testosteron rendah, maka kemungkinan volume semen akan menurun.

Jumlah spermatozoa dihasilkan dari proses spermatogenesis yang dikontrol oleh hormon dari hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan testis. Hipotalamus menghasilkan Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH) yang memicu kelenjar hipofisis anterior menghasilkan FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). FSH akan memicu sel sertoli menghasilkan inhibin dan ABP (Androgen Binding Protein), sedangkan LH akan memicu sel Leydig menghasilkan testosteron (androgen). Testosteron yang dihasilkan oleh sel Leydig akan terikat dengan ABP dari sel sertoli dan berperan dalam proses spermatogenesis. Testosteron yang dilepaskan di epididimis akan membantu proses maturasi spermatozoa di epididimis, sehingga dihasilkan spermatozoa yang dewasa dengan motilitas dan morfologi yang baik.

Selain itu, testosteron juga yang berperan untuk meningkatkan libido. Sebab, libido yang turun akan menyebabkan turunnya frekuensi hubungan bercinta. Padahal, frekuensi hubungan bercinta menentukan keberhasilan konsepsi. Hubungan bercinta 3 kali per minggu meningkatkan peluang konsepsi sampai 51%, 2 kali per minggu 46%, satu kali per minggu 32% dan <1 kali per minggu hanya 17% dalam 6 bulan.

Baca juga:  Awas ! Bahayanya Radang Rahim yang Bisa Mengakibatkan Kemandulan

Kira-kira, apa saja faktor yang menyebabkan hormon ini berkurang?

1. Usia.

Awal terjadinya penurunan kadar testosteron pada pria dimulai pada usia 40 tahun, dan semakin menurun dengan bertambahnya usia. Penurunan kadar testosteron ini akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang akan menurunkan kualitas hidup. Menurut Zitzmann, Faber, & Nieschlag (2006), sebanyak 16% pria yang mempunyai kadar testosteron di bawah normal akan menderita gangguan fungsi bercinta, 2% akan
mengalami osteoporosis, dan 25% pria akan mengalami depresi.

2. Status Gizi : Obesitas.

Pria dengan status gizi obesitas memiliki sel lemak lebih banyak di dalam tubuhnya. Sel lemak ini akan melepaskan enzim aromatase yang memfasilitasi perubahan testosterone menjadi estradiol. Pada pria normal, perbandingan antara testosteron dan estradiol adalah 50:1, semakin bertambah berat badan, maka semakin cepat penurunan hormon testosteron yang berubah menjadi estradiol. Oleh karena itu, pada pria obesitas, hormon testosteron yang rendah bukan disebabkan oleh penurunan produksi, tetapi karena laju perubahan testosteron menjadi estradiol.

3. Gangguan Tidur.

Pernahkah Anda mengalami gangguan tidur? Normalnya, orang dewasa tidur 6-8 jam sehari. Namun, seringkali ditemui seseorang dengan jam tidur kurang dari 6 jam dalam sehari. Gangguan tidur ini dapat terjadi akibat stres yang berdampak pada gangguan neurobiologik. Gangguan tidur akan memicu peningkatan aktivitas Hypothalamic-Pituitariadrenal (HPA), sehingga merangsang korteks adrenal untuk mengeluarkan kortisol.

Kortisol merupakan hormon kortikosteroid yang meliputi glukokortikoid. Apabila konsentrasi glukokortikoid di darah tinggi, maka dapat mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis. Hal ini akan mengganggu sekresi Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dan mengurangi kosentrasi Luteinizing Hormone (LH). Akibatnya, produksi testosteron menjadi berkurang.

4. Aktivitas Fisik.

Aktivitas fisik dapat memengaruhi sirkulasi hormon testosteron. Apabila seseorang rajin melakukan aktivitas fisik, cenderung lebih lambat mengalami gejala akibat penurunan kadar hormon testosteron, atau gejalanya tidak seberat mereka yang jarang melakukan aktivitas fisik. Riskesdas (2007) menyatakan prevalensi aktivitas fisik yang kurang pada usia 35-44 tahun sebanyak 38,9% dan akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Baca juga:  Anovulasi : Gejala dan Penanganannya

Tips Menjaga Keseimbangan Hormon Testosteron pada Pria

Setelah mengetahui penyebabnya, maka ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para pria untuk menjaga kadar hormon testosteronnya tetap normal, khususnya yang telah menikah dan menjalankan program hamil. Yuk, intip tipsnya disini!

  • Melakukan latihan fisik secara teratur dan konsisten.
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur yang cukup.
  • Mengelola stres.
  • Menjaga pola makan yang seimbang, terutama asupan protein, lemak, dan kalori.
  • Menjaga pola hubungan bercinta yang sehat.

Apabila tips di atas telah dilakukan, namun Anda masih belum berhasil juga, maka segera konsultasikan ke dokter. Dokter tentunya akan membantu untuk menemukan penyebab sebenarnya dari masalah Anda. Keep healthy and happy!

Baca Juga :

6 Fakta Penting Soal Kesuburan Pria yang Tidak Bisa Disepelekan

Kenali Penyebab Gangguan Kesuburan Yang Dialami Oleh Pria

Memiliki Keturunan Dimulai Dengan Mengenali Kualitas Sperma