Endometriosis : Penyebab, Gejala, Mengobati | Rahasia Kesuburan

Endometriosis : Penyebab, Gejala, Mengobati

Endometriosis : Penyebab, Gejala, Mengobati
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Pengertian Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan ketika sel-sel endomentrium berpindah dari uterus (rahim) ke anggota tubuh lainnya. Sel-sel endometrium yang membentuk pelapis uterus, apabila sel-sel tersebut berada tidak pada tempatnya, akan timbul masalah pada sistem reproduksi wanita. Pada umumnya, sel-sel tersebut kemudian akan membentuk jaringan pada ovarium, bagian luar dari uterus, atau tuba falopii. Jaringan tersebut bisa berkembang pada usus, berbagai bagian dari perut, dan sebagainya.

Hal ini akan menyebabkan pendarahan menstruasi setiap bulannya, sehingga pendarahan ini akan terjadi diluar uterus. Darah ini tidak akan bisa keluar dari tubuh setiap bulannya. Simpanan darah yang tidak normal ini, dalam jangka panjang, dapat berakumulasi dan membentuk jaringan parut. Meski begitu, hal tersebut tidak berbahaya, akan terasa nyeri dan dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Gejala Endometriosis

Gejala utama endometriosis adalah nyeri hebat pada perut bagian bawah dan sekitar panggul, yang berhubungan dengan menstruasi. Meski pada umumnya wanita akan merasakan nyeri haid, namun nyeri pada wanita dengan endometriosis terasa jauh lebih parah, dan dapat meningkat seiring waktu.

Gejala lain dari endometriosis meliputi:

  • Kram perut, satu hingga dua pekan selama menstruasi
  • Sakit di punggung bagian bawah selama menstruasi
  • Perdarahan di luar siklus menstruasi
  • Dispareunia
  • Sakit saat buang air besar atau buang air kecil
  • Diare, kembung, mual, sembelit, dan mudah lelah selama menstruasi
  • Mandul

Perlu diketahui bahwa tingkat keparahan nyeri tidak menandakan tingkat keparahan endometriosis. Sejumlah wanita yang mengalami endometriosis ringan dapat merasakan nyeri yang parah. Sebaliknya, wanita dengan endometriosis berat bisa merasakan sedikit atau malah tidak merasakan nyeri sama sekali.

Penyebab Endometriosis

Belum diketahui apa yang menyebabkan endometriosis. Namun demikian, para ahli menduga endometriosis dipicu oleh beberapa kondisi berikut:

Baca juga:  Rahasia Alami Ekstrak Daun Alfalfa Dapat Membantu Wanita Mempersiapkan Kehamilan

Retrograde menstruation. Suatu kondisi di mana aliran darah menstruasi berbalik arah. Pada kondisi ini, darah menstruasi tidak mengalir ke luar tubuh melalui vagina, tetapi masuk ke rongga panggul melalui tuba falopi (saluran indung telur). Sel endometrium dalam darah menstruasi tadi akan menempel pada dinding panggul dan permukaan organ panggul. Sel-sel tersebut kemudian akan terus tumbuh, menebal, dan menyebabkan perdarahan selama siklus menstruasi.

Gangguan sistem kekebalan tubuh. Ada dugaan bahwa terdapat kegagalan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak dapat menghancurkan sel endometrium yang secara keliru tumbuh di luar rahim.

Perubahan sel yang belum matang. Sel yang belum matang ini dapat berubah menjadi sel endometrium, salah satunya dipengaruhi oleh hormon estrogen.

Perubahan sel peritonium. Sel peritonium adalah sel yang melapisi bagian dalam perut. Diduga sel peritonium dapat berubah menjadi sel endometrium bila dipengaruhi hormon atau sistem kekebalan tubuh.

Perpindahan sel endometrium. Sel endometrium dapat berpindah ke bagian tubuh lain melalui darah atau sistem limfatik.

Faktor Risiko Endometriosis

Para ahli meyakini bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami endometriosis. Di antaranya adalah:

  • Berusia antara 25-40 tahun
  • Riwayat endometriosis pada ibu, bibi, atau saudara perempuan
  • Belum pernah melahirkan
  • Mengalami kelainan rahim
  • Menderita kondisi tertentu yang dapat menghalangi jalur darah menstruasi
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Mulai menstruasi pada usia yang terlalu muda
  • Siklus menstruasi yang singkat, misalnya kurang dari 27 hari
  • Mengalami menopause pada usia yang lebih tua dari batas normal.

Pengobatan Endometriosis

Pengobatan endometriosis bertujuan untuk mengurangi gejala, memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, meningkatkan kesuburan, dan mencegah endometriosis kambuh. Metode pengobatan meliputi pemberian obat, terapi hormon, dan prosedur bedah, tergantung kepada tingkat keparahan gejala dan apakah masih ada keinginan untuk mempunyai keturunan.

  • Obat-obatan
  • Terapi hormon
  • Prosedur Operasi
  • Laparoskopi
  • Laparotomi
  • Histerektomi
Baca juga:  Khasiat Kombinasi Antioksidan Untuk Peningkatan Kesuburan Pria

Pencegahan

Endometriosis tidak dapat dicegah. Meski demikian, risiko akan berkembangnya endometriosis bisa dikurangi dengan menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen itu sendiri berfungsi untuk membantu menebalkan lapisan rahim selama masa menstruasi. Begitu pula pada endometriosis.

Untuk menjaga agar kadar estrogen tidak meningkat, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB
  • Berolahraga secara rutin
  • Menghindari kebiasaan buruk seperti konsumsi minuman beralkohol

 

Baca Juga :

7 Tips Menghilangkan Rasa Sakit Endometriosis Pada Wanita Dengan Mengubah Gaya Hidup

Hal Yang Perlu Anda Ketahui Perbedaan Miom Dan Kista, Serta Cara Menanganinya

Ternyata Menerapkan Pola Hidup Sehat, Bisa Membuat Anda Cepat Hamil !