Diabetes Mellitus Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita

Diabetes Mellitus Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita

diabetes-mellitus-bisa-memengaruhi-kesuburan-pria-dan-wanita
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Dikenal dengan penyakit kencing manis, diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering terjadi, termasuk di Indonesia. Penyakit ini kerap sekali dikaitkan dengan masalah impotensi atau penurunan kesuburan, baik itu pada pria maupun wanita. Benarkah begitu?

Banyak faktor yang memengaruhi tingkat kesuburan seorang pria dan wanita. Salah satu faktor risiko yang sering dialami dan banyak diperbincangkan adalah penyakit diabetes mellitus. Penyakit ini adalah salah satu penyakit yang tidak menular. Dimana, terjadinya peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kurangnya hormon insulin atau resistensi hormon insulin.

Hormon insulin di dalam tubuh berperan dalam mengubah gula darah menjadi gula otot (glikogen). Hasil tersebut disimpan sebagai cadangan makanan, sehingga glukosa di dalam darah tetap dalam batas yang normal.

Bagaimana, diabetes memengaruhi kesuburan pria?

Menurut studi, sekitar 15% pasangan suami istri dengan penyakit diabetes mengalami kegagalan dalam memiliki anak. Hal ini tentunya memperlihatkan bahwa diabetes dapat memengaruhi kondisi kesehatan reproduksi.

Menurut jurnal kedokteran Asian Journal of Andrology, diabetes dapat berpengaruh terhadap kesuburan pria terutama kualitas sperma, meliputi motilitas sperma, integritas DNA sperma, dan kandungan air mani. Hal itu karena metabolisme glukosa juga berperan dalam mempertahankan aktivitas sel dasar dan fungsi spesifik sel, diantaranya kemampuan pergerakan dan fertilisasi sel sperma.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari European Society for Human Reproduction and Embryology, penelitian menemukan bahwa sperma pada pria yang mengalami diabetes memiliki kerusakan pada DNA. Kondisi ini pada akhirnya akan menurunkan tingkat kesuburan pria.

Meski begitu, penyakit diabetes mellitus ini dapat menyebabkan disfungsi bercinta, yaitu menurunnya libido atau hasrat bercinta dan kesulitan ereksi. Perilaku dan dorongan bercinta (libido) pada pria diatur oleh hormon testosteron.

Baca juga:  5 Langkah Jitu untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Apabila seorang pria mengalami disfungsi bercinta, maka kadar hormon tersebut akan menurun, ditandai dengan proses ereksi yang tidak baik dan senggama dini. Menurut penelitian, sebanyak 32% masalah senggama terjadi pada pria penderita diabetes.

Lalu, bagaimana diabetes memengaruhi kesuburan wanita?

Wanita dengan penyakit diabetes mellitus dapat berisiko mengalami subfertilitas, seperti siklus menstruasi tidak teratur, hiperandrogen, PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), autoimun, dan disfungsi bercinta.

Schorge (2008) menyatakan bahwa wanita yang mengalami diabetes tipe I, konsentrasi hormon LH (Luteinizing Hormone) akan lebih rendah, terutama yang mengalami amenorrhea. Ini terjadi karena hormon LH tidak bisa bekerja sama secara baik dengan GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone). Peneliti lain juga menyatakan penderita diabetes akan mengalami menopause lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki riwayat subfertilitas. Hal itu karena adanya reaksi auotoimun pada wanita dengan diabetes mellitus.

Adapun perempuan dengan penyakit diabetes tipe II akan berpengaruh pada proses fertilitas, yang dapat dilihat dari lamanya siklus menstruasi dan usia pada saat menopause. Keadaan ini juga berhubungan dengan PCOS, yang merupakan gangguan hormon pada wanita. Faktor risiko PCOS dan diabetes tipe II sama, yaitu hiperinsulinemia, hipertensi, obesitas, dan dislipidemia.

Hiperinsulinemia adalah akibat dari resistensi insulin yang menyebabkan perubahan pada IGFBP (Insuline like Growth Factor Binding Protein), IGFI (Insuline like Growth Factor I), dan SHBG (Sex Hormone Binding Globulin).  Keadaan ini akan meningkatkan produksi hormon androgen di kelenjar adrenal dan ovarium. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya anovulasi (tidak terjadinya pelepasan sel telur atau ovum dari ovarium).

Hingga saat ini, memang belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes mellitus. Pengobatan secara medis untuk penyakit diabetes mellitus adalah terapi hormon atau suntik insulin. Meski begitu, diabetes tetap dan harus dikendalikan melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat, sehingga kadar gula darah tetap normal. Dan jangan lupa, selalu cek rutin gula darahmu dan konsultasikan ke dokter jika Anda dan pasangan akan merencanakan kehamilan.

Baca juga:  Advertorial : Jangan Sepelekan Radang Lambung! Inilah Komplikasi dari Maag Kronis

Baca Juga :

Waspada Preeklampsia dan Eklampsia pada Ibu Hamil!

Kenali Penyebab Gangguan Kesuburan Yang Dialami Oleh Pria

Varikokel : Gejala, Penyebab, Pengobatan