Puasa Saat Sedang Hamil, Boleh Tidak? | Rahasia Kesuburan

Menjalankan Puasa Saat Sedang Hamil, Boleh Tidak?

menjalankan-puasa-saat-sedang-hamil-boleh-tidak
Bagikan via Whatsapp!

Rahasia Kesuburan -

Mungkin Bunda pernah berpikir “menjalankan puasa saat sedang hamil, boleh tidak?”.

Menunaikan ibadah puasa merupakan salah satu momentum yang berharga bagi Umat Muslim. Karenanya, banyak dari mereka yang tidak ingin melewati masa-masa puasa. Selain hanya dilakukan 1 tahun sekali, puasa memiliki makna religius yang penting. Dalam hal berpuasa, wanita yang sedang hamil tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa. Akan tetapi, masih banyak wanita hamil yang tetap ingin berpuasa dengan berbagai macam alasan.

Namun, tidak sedikit juga wanita yang masih merasa ragu ketika ingin berpuasa dalam keadaan hamil serta khawatir akan menimbulkan dampak negatif baik bagi ibu maupun janin di dalam kandungannya. Kembali ke pertanyaan awal, menjalani puasa saat hamil, apakah boleh? Sebelum memutuskannya, bunda harus mengetahui fakta-fakta terkait puasa saat sedang hamil. Simak sampai akhir ya, Bunda!

1. Memeriksa kesehatan Bunda sebelum menjalankan puasa saat hamil

Pada dasarnya, tidak semua wanita hamil diperbolehkan untuk menjalankan puasa. Syarat utama untuk dapat menjalankan puasa saat hamil adalah jika tidak memiliki masalah kesehatan baik terkait kehamilan maupun tubuh serta tidak sedang menerima pengobatan. Dalam hal ini kondisi bunda harus benar-benar sehat untuk dapat berpuasa. Akan jauh lebih baik lagi jika bunda melakukan konsultasi dan pemeriksaan terkait kondisi kesehatan ke dokter tentang ada tidaknya faktor-faktor risiko yang berpotensi membahayakan bunda dan janin selama menjalankan puasa.

Terdapat beberapa kondisi wanita hamil yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa, seperti: wanita hamil dengan penderita diabetes, hipertensi, adanya riwayat anoreksia atau bulimia (gangguan nafsu makan), gangguan sistem pencernaan, riwayat batu ginjal, persalinan prematur, luaran persalinan yang buruk, kurang gizi serta semua kondisi yang mengharuskan minum obat secara teratur. Apabila usia kandungan mencapai 4-7 bulan, wanita hamil boleh berpuasa dengan syarat memiliki kondisi kesehatan dan kehamilan yang normal. Pada usia kandungan tersebut pun kondisi wanita hamil sedang berada dalam proses penyesuaian. Pada trisemester awal, yakni usia kehamilan muda memang diperbolehkan mengikuti puasa dengan memperhatikan kondisi kesehatan karena cenderung tidak stabil.

Baca juga:  Khasiat Kombinasi Antioksidan Untuk Peningkatan Kesuburan Pria

2. Memperhatikan Nutrisi dan Gizi agar tetap seimbang ketika menjalankan puasa saat hamil. 

memperhatikan-nutrisi-dan-gizi-agar-tetap-seimbang-ketika-menjalankan-puasa-saat-hamil

Ketika menjalankan puasa, kalori yang diambil dari makanan sebaiknya dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yakni melalui konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang. Hal terpenting adalah:

  1. Nutrisi yang seimbang dan cairan yang cukup minimal 2 Liter air mineral di antara buka puasa hingga sahur.
  2. Komposisi gizi yang seimbang yakni mencakup 50% karbohidrat, 30% protein, dan 10-20% lemak.

Terdapat juga anjuran pola makan yang dapat diikuti ibu hamil saat menjalani puasa:

  1. Mengonsumsi makanan tinggi serat, sayuran, buah, protein: ikan, kacang-kacangan.
  2. Hindari garam dan gula berlebihan serta kafein: kopi.
  3. Mengonsumsi air, susu, dan jus buah sebelum imsak.
  4. Sebelum pergi tidur, mengonsumsi snack, air  saat sahur dan berbuka puasa, jus, protein: susu dan buah.

3. Kondisi yang patut diperhatikan oleh ibu hamil selama berpuasa

kondisi-yang-patut-diperhatikan-oleh-ibu-hamil-selama-berpuasa

Selain menjaga pola makan, menjalankan puasa saat hamil sebaiknya tidak melakukan aktivitas berlebihan, menghindari cuaca yang panas, dan beristirahat dengan waktu yang cukup. Berikut adalah risiko yang dapat dirasakan oleh ibu hamil saat menjalani puasa: kekurangan asupan kalori, hipoglikemia, rasa mual bertambah, dan dehidrasi. Adapun tanda-tanda waspada yang harus diperhatikan oleh wanita hamil ketika puasa: kurangnya gerakan janin pada malam hari (kontraksi prematur), mual atau muntah, terasa sakit saat buang air kecil, demam, pinggang terasa nyeri, lemas, dan pusing atau sakit kepala.

Intinya adalah, menjalankan puasa saat sedang hamil tidak boleh dipaksakan jika kondisi kesehatan tidak mendukung karena hanya akan mengganggu perkembangan janin dan kemungkinan akan mengalami kondisi-kondisi yang dapat membahayakan ibu dan janinnya.

Bunda juga dapat mengikuti saran ini jika ingin menjalankan puasa saat sedang hamil:

saran-jika-ingin-menjalankan-puasa-saat-sedang-hamil

Jika Bunda ingin menjalankan puasa, perhatikan 7 hal penting ketika berpuasa saat hamil

  1. Pastikan dalam keadaan sehat, status gizi baik, tanpa keluhan, dan telah mendapatkan persetujuan dokter.
  2. Pastikan konsumsi air putih yang cukup yakni 2-3 liter = 8-12 gelas/hari.
  3. Rutin mengonsumsi suplemen yang terdiri dari Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin C.
  4. Konsumsi makanan bergizi seimbang dengan kalori yang cukup saat sahur dan buka puasa.
  5. Memperhatikan kenaikan Berat Badan Ideal setiap minggu.
  6. Memperhatikan gerakan janin. Jika mulai berkurang, segera berbuka.
  7. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga:  5 Tips Diet Aman Bagi Penderita Maag
rumus-menghitung-berat-badan-ibu-hamil
Sumber: artikel karya Endang L. Achadi dan Nurul Dina Rahmawati
tabel-berat-badan-ideal-ibu-hamil-berdasarkan-status-gizi
Sumber: artikel karya Endang L. Achadi dan Nurul Dina Rahmawati

Baca juga:

  1. 5 Tips Sehat Menjalani Ibadah Puasa
  2. Makanan Buka Puasa yang Baik untuk Kesehatan Kesuburan
  3. 5 Nutrisi yang Wajib Dipenuhi Oleh Ibu Hamil Saat Berpuasa
  4. Kenali Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Kesuburan Pria Dan Wanita Hamil